Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Gang Dolly Menginspirasi Bengkulu

Kompas.com - 19/06/2014, 17:05 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Kegigihan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup kompleks lokalisasi prostitusi Gang Dolly menginspirasi Pemkot Bengkulu untuk segera melakukan hal serupa. Di Bengkulu terdapat tempat lokalisasi prostitusi ilegal yang dikenal dengan nama "Yang Tahu".

Kabag Humas Pemkot Bengkulu Salahudin Yahya mengatakan, Wali Kota Kota Bengkulu Helmi Hasan menyatakan, tidak pernah memberi izin tempat lokalisasi prostitusi "Yang Tahu" itu. Bahkan, sebelumnya, tempat itu sudah ditutup, tetapi kenyataannya, secara diam-diam masih beroperasi secara ilegal.

"Dalam waktu dekat akan segera ditertibkan," kata Salahudin melalui pesan singkat BlackBerry, Kamis (19/6/2014).

Ia melanjutkan, saat ini Pemkot Bengkulu sedang melakukan analisis sosial terkait penertiban tersebut agar tak menimbulkan dampak sosial yang meluas.

Berdasarkan hasil penelusuran Kompas.com, terdapat tidak kurang dari 300 pekerja seks komersial (PSK) di eks-tempat lokalisasi prostitusi tersebut.

Sebelumnya diberitakan, kompleks lokalisasi prostitusi Gang Dolly dan Jarak di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur, akhirnya resmi ditutup pada Rabu (18/6/2014) malam.

Acara penutupan yang digelar di gedung Islamic Center Surabaya itu dihadiri Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Gubernur Jatim Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPRD Surabaya Macmud, Kapolda Jatim, Garnisun, Kapolres Surabaya, anggota DPRD, kepala SKPD Pemkot Surabaya, MUI, LSM, PSK, mucikari, dan warga sekitar Dolly.

"Yang harus dipertahankan adalah sesuatu hal positif, kalau tidak positif tidak perlu dipertahankan," kata Mensos Salim Segaf Al Jufri saat memberikan sambutan pada acara Deklarasi Warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, untuk Alih Fungsi Wisma dan Alih Profesi Wanita Harapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com