Aktivitas itu terjadi Kamis (19/6/2014) di Markas Koramil Sawahan Surabaya. Berdasarkan pantauan di tempat itu, setelah para PSK menandatangani sejumlah dokumen administrasi, mereka lantas digiring ke dalam salah satu ruang untuk pemeriksaan darah.
Mereka menjalani tes VCT, sambil dilayani oleh seorang konselor. Bagi PSK yang positif terinfeksi virus HIV, akan didata dan hasil pemeriksaan diserahkan kepada Dinas Kesehatan tempat asal PSK tersebut, jika nanti mereka memilih pulang ke tempat asal.
"Pemeriksaan seperti ini sebenarnya juga rutin kami lakukan untuk memantau kesehatan PSK," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Drg Febria Rachmanita.
Dari 1.449 PSK di lokalisasi pelacuran Dolly dan Jarak, sejak 2012, yang positif terinveksi HIV sebanyak 215 PSK. "Mereka semua kini sudah tertangani sesuai porsinya," kata Febria.
Rika, PSK asal Semarang, Jawa Tengah, antusias saat harus menjalani tes kesehatan itu. "Profesi saya kan rawan penyakit, jadi pemeriksaan semacam ini penting, biar bisa diketahui lebih dini," kata dia.
Hari ini, adalah hari pertama jadwal pengambilan kompensasi penutupan lokalisasi Dolly untuk RW VI Kelurahan Putat Jaya. Untuk PSK, akan mendapat dana sosial sebesar Rp 5.050.000, sementara mucikari, mendapatkan Rp 5 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.