Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama NU Pamekasan: Jangan Titipkan Aswaja ke Amien Rais

Kompas.com - 18/06/2014, 20:02 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com -- Menjelang Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang, warga NU di seluruh Indonesia diimbau agar solid memberikan dukungan kepada Jusuf Kalla yang merupakan Cawapres pendamping Capres Jokowi. Sebab Jusuf Kalla yang merupakan anggota Musytasyar PBNU diyakini mewakili aspirasi NU.

Imbauan itu disampaikan KH Muhyidin Abdussomad, salah satu pengurus NU saat didaulat memberikan sambutan atas kujungan JK di Pamekasan, Rabu (18/6/2014). Muhyidin menjelaskan, JK sudah jelas berpihak pada ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) dan tidak diragukan lagi ke-NU-annya.

"Nahdliyin kalau akidahnya ingin aman dan tidak diotak-atik, jangan titipkan kepada Amien Rais yang mendekati paham Wahabi," kata Muhyidin.

Ketua PCNU Jember ini juga menuding Amien Rais yang kini menjadi salah satu tim sukses Prabowo-Hatta, pernah mengkhianati Gus Dur dan menurunkan Gus Dur sebagai Presiden. Oleh sebab itu, kata Muhyidin, jika warga NU tidak ingin dikhianati lagi, maka titipkan aspirasinya kepada JK yang sudah jelas sebagai kader NU.

Muhyidin menegaskan, jika kepemimpinan nasional tidak dipegang NU, dikhawatirkan ajaran-ajaran NU akan dilarang. Misalnya, kata dia, tahlil dilarang, sowan ke kiai dilarang, dan ziarah kubur dilarang.

Bahkan, kata dia, saat ini, ancaman terhadap pelarangan aktivitas keagamaan NU mulai terjadi di beberapa daerah.

Sementara itu, Jusuf Kalla mengaku, paham Aswaja sudah terbukti banyak diterima mayoritas warga Indonesia. Bahkan JK menyebut faham Aswaja sebagai bentuk keragaman dan keterbukaan antar-umat beragama. Dengan Aswaja, kata JK, keagamaan di Indonesia akan aman dan damai.

Ulama NU lainnya yang turut memberikan sambutan dalam kunjungan JK di Pamekasan, menilai keberpihakan JK terhadap NU sudah jelas. Jusuf Kalla juga merupakan donatur tetap di PBNU. Setiap bulan, JK memberikan sumbangan Rp 50 juta untuk NU. Sumbangan itu tidak ada kompensasi apa-apa, tetapi murni demi NU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com