“Setiap satu hektare kami kasih uang pengolahan Rp 1 juta, kasih pupuk dan bibit," kata Bupati Kolaka, Ahmad Safei, Sabtu (14/6/2014). Dia mengatakan pemerintah daerah akan menyiapkan 1.000 hektare lahan yang cocok untuk ditanami cengkeh.
"Kira-kira Rp 2 miliar-lah (subsisi) per tahun untuk pertamanya. Tahun kedua kita lihat lagi apa yang bisa dibantukan," imbuh Safei. Menurut dia, pada tahun ketiga tanaman cengkeh sudah akan besar sehingga tak mungkin ditinggalkan petani.
"Saya ingin kesejahteraan rakyat yang tercapai. Luar biasalah penghasilan masyarakat kalau hal ini terjadi,” kata Safei. Saat ini, sebut dia, persiapan lahan sudah mulai dilakukan di beberapa wilayah.
"Lokasi itu bisa ditanami cengkeh selain ditanami tanaman kayu keras jika memang dimungkinkan. Tidak semua wilayah yang ada di Indonesia bisa ditanami pohon cengkeh dan Kolaka adalah salah satunya yang bisa," papar Safei.
Hasil dari cengkeh serta tanaman perkebunan lainnya, menurut Safei, cukup menjanjikan bagi petani. Karena itu, kata dia, pemerintah daerah juga berencana menyiapkan lahan untuk pertanian kedelai selain cengkeh ini.
“Lahan untuk tanaman kedelai di daerah Watubangga dan Tanggetada. Di dua kecamatan ini hasil panen kedelai yang dilakukan oleh petani setempat sangat sukses karena bisa mencapai sekitar lima ton per sekali panen," kata Safei. Dia berharap program ini sudah bisa berjalan pada 2015 dan cengkeh dapat menjadi salah satu tanaman primadona selain kakao.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.