Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidan yang Tangani Ibu Melahirkan Tokek Dianiaya Dua Rekannya

Kompas.com - 04/06/2014, 18:04 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com
- Josephine Lydia Hellen Wadu, bidan yang membantu diberitakan membantu Debi Nubatonis, warga Kampung Oemolo, Desa Oenuntono, Kecamatan Oemofa, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, melahirkan seekor tokek, 30 Mei lalu, dianiaya oleh dua orang pria, Selasa (3/6/2014).

Akibat penganiayaan tersebut, Hellen menderita luka-luka dan cedera serius di sekujur tubuh hingga harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bayangkhara Kupang. Dia mengatakan, dua pria yang menganiayanya adalah teman kerjanya, yakni Maxen Apriyanto Sine yang berprofesi sebagai perawat berstatus pegawai negeri sipil dan Riki Eni, seorang tenaga sukarela.

“Saya ditinju pertama kali oleh Riki Eni di bagian kepala dan rambut saya juga ditarik. Beberapa saat kemudian Maxen Apriyanto Sine berlari dari rumah dinasnya dan mengejar saya hingga dapur rumah dinas teman saya lalu dia pukul dan peluk saya serta mencekik leher saya. Selain itu dia maki saya dan mengatakan tidak akan meminta maaf kepada bidan bodoh seperti saya. Kejadian itu berlangsung di depan sejumlah pasien dan teman kantor lainnya,” ungkap Hellen, Rabu (4/6/2014).

Setelah dipukul, lanjutnya, dirinya sempat beradu mulut dengan keduanya di depan rumah dinas milik salah seorang teman mereka. Bukannya mengalah, Maxen Apriyanto Sine yang emosi lantas mendorong dirinya yang sedang berdiri di atas anak tangga rumah hingga terjatuh.

“Begitu saya jatuh, dia (Maxen Apriyanto Sine) langsung datang dan menginjak saya dan menjambak rambut saya sehingga saya pun berusaha melawan dan berdiri kembali. Begitu saya berdiri, dia malah kembali mencekik leher saya dengan lengannya sampai dada saya terasa sesak. Setelah puas menganiaya saya, dia langsung pergi,” lanjutnya kemudian.

Hellen yang tidak terima baik atas penganiayaan itu kemudian pergi melapor ke Kepolisian Sektor Oemofa. Hellen mengungkapkan sejumlah hal yang diduga menjadi alasan kedua pria itu melakukan penganiayaan.

Salah satunya terkait berita ibu melahirkan tokek yang menggemparkan warga sekitar dan diberitakan oleh sejumlah media lokal maupun nasional.

“Waktu kejadian ibu Debi Nubatonis yang melahirkan tokek, mereka berdua (Maxen Apriyanto Sine dan Riki Eni) tidak berada di tempat dan tidak sempat melihat tokek tersebut. Apalagi mungkin dia tersinggung karena tokek itu kami beri nama Yance yang mirip dengan nama panggilan Maxen Ariyanto Sine (Yanto),” kata Hellen.

Terkait dengan aksi penganiayan itu, Kapolres Kupang AKBP Dominicus Savio Yempormase mengatakan kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh Polsek Oemofa.

“Kita sudah konfirmasi ke Kapolsek dan memang kasus itu sudah dilaporkan oleh korban dan sudah diperiksa saksi sebanyak dua orang. Korban pun sudah divisum di rumah sakit. Untuk kasus itu kalau ada perkembangannya nanti akan kita sampaikan,” kata Yempormase.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com