Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ogah Melaporkan, PDI-P Diuntungkan dengan Kampanye Hitam

Kompas.com - 27/05/2014, 19:08 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Beredarnya tabloid "Obor Rakyat" di sejumlah masjid di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang memuat Jokowi Capres Boneka, dianggap sebagai keuntungan besar bagi partai pengusung utama Jokowi, PDI Perjuangan.

Hal itu disampaikan Ketua DPC PDIP Pamekasan, Zaiful Bahri di kantornya, Selasa (27/5/2014). Kampanye hitam (black campaign) itu, kata Zaiful, justru membanggakan karena Jokowi oleh musuhnya memiliki power besar yang dapat mengancam pencalonannya dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

"Yang membuat tabloid itu justru was-was dan khawatir pada Pilpres mendatang karena Jokowi punya kekuatan besar dan bisa mengalahkan lawannya," ungkapnya.

Seluruh pengurus partai, lanjut Zaiful, sudah diberikan pemahaman oleh DPP PDI-P bahwa akan ada black campaign besar-besaran untuk menjatuhkan popularitas Jokowi. Justru, pengurus yang ada di daerah-daerah semakin solid untuk memenangkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Black campaign itu akan menjadi bumerang bagi musuhnya Jokowi. Sebab tidak mungkin pembusukan itu dilakukan oleh tim Jokowi, tetapi dari lawannya Jokowi," ujar Syaiful yang enggan menyebutkan siapa musuh yang dimaksudkan.

PDI-P sendiri, kata Zaiful, tidak akan melaporkan terkait beredarnya tabloid tersebut. Justru yang perlu dilakukan ke depan adalah terus membangun konsolidasi.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 50 eksemplar tabloid bernama "Obor Rakyat" beredar di sejumlah masjid di Pamekasan. Tabloid tersebut bergambar Jokowi mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati dengan judul "Capres Boneka".

Di beberapa halaman menampilkan sisi negatif Jokowi. Beberapa judul di halaman tabloid tersebut yaitu, "Capres Boneka Suka Ingkar Janji", "Disandera Cukong dan Misionaris", "Dari Solo Sampai Jakarta Deislamisasi ala Jokowi, dan "Cukong-cukong di Belakang Jokowi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com