Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdalih Ada Anak Jin dalam Perut, Dukun Ini Cabuli Siswi Madrasah

Kompas.com - 27/05/2014, 18:35 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com — Perbuatan Hapidin (43), warga Kecamatan Kabat, sangat tidak terpuji. Berdalih mengobati, pria yang berprofesi sebagai dukun tersebut tega mencabuli NI (17), siswi kelas 3 madrasah aliyah (setingkat SMA). Ironisnya, dari sembilan kali pencabulan, tujuh kali di antaranya dilakukan pelaku di rumah korban.

Pencabulan ini bermula ketika NI sering mengalami kesurupan sejak tahun 2013 lalu sehingga orangtua korban berinisiatif membawa korban ke Hapidin untuk diobati.

"Pertama kali korban dicabuli pada 25 April 2014 di sungai dekat rumah korban. Saat itu, orangtua korban dilarang untuk menemani, dan akhirnya berlanjut sampai sembilan kali dan terakhir kali pada 21 Mei 2014. Selain di sungai, korban juga dicabuli di rumahnya sendiri dan juga di rumah tetangganya," ujar AKP Imron, Kapolsek Kabat, kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2014).

Karena setiap pengobatan korban dilarang ditemani, akhirnya orangtua NI curiga dan menanyakan proses pengobatan yang dilakukan pelaku.

"Karena didesak, akhirnya korban mengakui dicabuli oleh pelaku. Akhirnya, orangtua melaporkan secara resmi ke pihak kepolisian, dan kami mengamankan pelaku di rumahnya," ujarnya.

Sementara itu, kepada Kompas.com, Hapidin menceritakan, di dalam perut NI bersemayam anak jin yang membuat NI sering kesurupan.

"Kata ajaran guru saya ya memang seperti itu ngobatinnya. Awalnya dipijat dulu bagian kaki tangan dan punggung menggunakan handbody dan juga jahe. Saya juga pakai tangan dimasukkan ke dalam agar anak jinnya keluar," ujarnya.

Hapidin berdalih perbuatan yang dilakukan dengan NI atas dasar suka sama suka. "NI sering SMS saya dan menanyakan kapan dipijat lagi," ujarnya.

Saat ditanya apakah ia melakukan pencabulan terhadap korban lainnya, Hapidin mengatakan tidak. Selama ini, pasien yang datang kebanyakan lelaki. "Saya hanya melakukan ini ke NI dan nggak pernah sama yang lain," pungkas pria beranak satu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com