Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Sampah, Ternyata Kepala Manusia

Kompas.com - 23/05/2014, 14:49 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Hendro Dwi Jatmiko (22), warga Kampung Brumbungan, Kelurahan Gabahan, Kecamatan Semarang Tengah, ditemukan tewas tenggelam di Kali Jajar, Demak, Jumat (23/5/2014). Remaja yang tubuhnya penuh tatto tersebut diduga adalah anak punk. 

Kabar penemuan mayat di Dukuh Petengan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak Kota tersebut, sontak menggemparkan warga sekitar. Mereka berdatangan ke lokasi untuk melihat penemuan mayat itu.

Menurut saksi mata, Sri Setyowati, pemilik warung yang berjualan di bantaran Kali Jajar, ketika hendak menjemput anaknya pulang sekolah, tiba-tiba salah satu anaknya yang sedang bermain di sungai melihat tumpukan sampah timbul dari dasar sungai. Lokasinya ada di belakang warung Sri.

Penasaran dengan timbunan sampah itu, Sri berusaha menyeretnya ke pinggir menggunakan potongan bambu. Setelah dikorek-korek ternyata tumpukan yang dikira sampah itu adalah sesosok mayat pria.

"Saya kira sampah, ternyata kepala manusia. Karena takut, saya langsung melaporkan temuan itu kepada warga lainnya. Mayat itu bukan warga sini," ujarnya.

Aparat Polres Demak yang menerima informasi penemuan mayat di Kali Jajar, langsung datang ke lokasi untuk melakukan oleh TKP. Selanjutnya, mayat itu dibawa ke RSUD Demak untuk divisum.

Sebelum dinaikkan ke mobil polisi, seorang warga sempat berujar, "eman-eman (sayangnya), masih muda, ganteng meninggal dunia. Sepertinya bukan orang warga kita, tidak pernah melihatnya berkeliaran di sini."

Sementara itu, Kepala Polsek Demak Kota, AKP Suyoto, mengatakan, pada saat ditemukan, korban mengenakan celana panjang berwarna coklat, dan memakai kaos oblong berwarna hitam, sedangkan rambutnya disemir coklat.

"Melihat ciri-cirinya, ini anak punk. Lengan kanan ada tatto bergambar bunga dan lengan kiri tatto cupit kepiting," ungkap Suyoto.

Terkait temuan ini, Suyoto engaku belum bisa memastikan kronologi dan penyebab pasti kematian korban, apakah akibat perkelahian dengan musuhnya atau kecelakaan murni. "Mayatnya belum membusuk, tubuhnya juga masih bagus. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan tim medis," imbuhnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com