Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Panah Wayer Kembali Terjadi di Manado

Kompas.com - 13/05/2014, 09:41 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Aksi tawuran antarwarga kembali terjadi di Manado dan merenggut korban. Satu warga di Kelurahan Mahakeret Timur, Rizky Husuna (17), roboh dengan tertembus dua anak panah wayer di rusuk dan di kepala.

Kapolresta Manado, Kombes Pol Sunarto mengatakan telah memerintahkan aparatnya untuk segera menangkap warga yang terlibat tawuran tersebut. "Saya sudah perintahkan tangkap," ujar Sunarto, Selasa (13/5/2014).

Dari informasi yang dihimpun, Rizky terkena panah wayer dari dua orang pelaku yang melesatkan anak panah tersebut pada Senin (12/5/) sekitar pukul 22.00 Wita. Salah satu pelaku diketahui bernama Axel (20).

Saat kejadian, Rizky sedang keluar rumah untuk makan bakso, tak jauh dari rumahnya. Saat hendak pulang, dia kembali diminta oleh teman-temannya untuk membelikan bakso. Saat kembali membeli bakso itulah dia roboh.

Sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh Axel dan seorang lagi yang belum diketahui identitasnya melintas. Dari atas motor, kedua pelaku melontarkan anak panah wayer ke arah Rizky. Dua anak panah kemudian menancap di kepala dan di bagian rusuk kirinya. Rizky kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh warga lainnya yang berada di lokasi kejadian.

Dua kelurahan di Mahakeret, yakni Mahakeret Timur dan Mahakeret Barat memang sering terlibat tawuran. Minggu (11/5/2014) malam sebelumnya, bentrok juga pecah di Mahakeret Timur. Sekelompok preman yang tidak diketahui berasal dari mana, membuat keributan di situ. Beberapa rumah warga menjadi sasaran pelemparan batu dan lontaran anak panah wayer.

Kasubag Humas Polresta Manado, AKP Johny Kolondam menyayangkan warga di kelurahan tersebut yang tidak mau bekerjasama memberantas aksi kejahatan. Menurut dia, warga cenderung melindungi pelaku kejahatan saat polisi mengejar pelaku.

Polresta Manado dan jajarannya sebenarnya telah banyak menangkap pelaku aksi kejahatan dengan panah wayer tersebut. Namun, tetap saja warga masih menggunakan senjata tajam tersebut untuk saling serang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com