Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia di Gang Dolly, Lampu Dimatikan, PSK Diungsikan (2)

Kompas.com - 30/04/2014, 11:08 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Dalam kisah sebelumnya disebutkan ada sekitar 10 sirene yang terpasang di halaman wisma-wisma di Dolly. Sirene itu berfungsi seperti kentongan di desa. Suaranya adalah tanda bahaya. Bahaya yang dimaksud adalah kedatangan ratusan petugas yang akan melakukan razia di Dolly dan Jarak (Baca juga: Sirene Perlawanan dari Gang Dolly 1).

Begitu sirene terdengar, warga penentang penutupan dan pekerja wisma langsung keluar. Mereka bergerombol di beberapa titik jalan. Bak dikomando, mereka kemudian membentuk barikade menutup akses Gang Dolly. Mereka juga melintangkan bangku-bangku panjang menutup jalan.

Para tamu wisma tak kalah tegang. Mereka ikut keluar. Banyak dari pengunjung yang telanjur memesan PSK keluar dengan wajah kecut.

Tiga orang warga negara India termasuk di antaranya. Maklum, ketiganya baru saja mendapatkan perempuan yang cocok. Beberapa laki-laki mencoba bertahan dalam wisma didampingi perempuan pilihan. Namun, tak lama kemudian mereka pun ikut keluar.

Mereka keder karena tak lama setelah sirene berbunyi, lampu-lampu dalam wisma dimatikan. Para pekerja wisma pun kemudian sibuk mengungsikan para PSK. Sekitar 15 menit setelah sirene berbunyi, datang tiga mobil milik petugas gabungan.

Lampu led menyala di sebuah kendaraan minibus yang ditumpangi anggota Polsek Sawahan. Mobil patroli milik Linmas Pemkot Surabaya, satu mobil minibus, dan yang terakhir mobil bak terbuka yang dimodifikasi menjadi kendaraan patroli mengikuti di belakangnya.

Ratusan warga sudah siaga di depan akses utama Gang Dolly. Mereka membentuk barikade dengan membuat rantai manusia. Tangan mereka tersambung satu sama lain.

Setidaknya, ada empat lapis barisan manusia yang menutup jalan masuk Gang Dolly. Barikade itu membuat petugas membatalkan razia. Mereka hanya melintas di jalan besar.

Petugas tidak masuk ke Gang Dolly maupun Jarak. Petugas khawatir terjadi chaos jika razia diteruskan.

Budi, seorang warga di lokasi prostitusi, menceritakan, sejak siang kabar akan adanya razia besar-besaran sudah merebak. Kabar semakin santer begitu beranjak malam. Malam itu, Budi berkali-kali mendapatkan kabar dari temannya seputar pergerakan petugas gabungan, mulai dari saat petugas menggelar apel di lapangan hingga pergerakan iring-iringan kendaraan menuju Dolly. Sesekali, dia meninggalkan tempat duduknya untuk menjawab telepon agar tidak terganggu suara ramai di kawasan itu.

Di sekeliling Budi, ratusan pemuda juga memadati gang itu. Mereka bersiap jika sewaktu-waktu pasukan gabungan itu bergerak ke wilayah mereka. Sirene menjadi pertanda petugas sudah mendekat.

Sekitar pukul 24.00, rombongan petugas kembali datang. Kali ini bukan polisi dan Satpol PP yang maju. Sekitar 20-an anggota TNI dari Garnisun Tetap (Gartap) III Surabaya merangsek menembus barikade warga.

Petugas meyakinkan warga kalau razia yang dilakukan dikhususkan untuk anggota TNI. Razia ini pun hanya berlangsung 10 menit. Anggota Garnisun tidak menyisir semua wisma. Tidak ada anggota TNI yang mereka temukan. (idl/ben)


Baca juga: "Kalau Dolly Ditutup, Keluarga Saya Mau Dikasih Makan Apa?" (3)

Simak juga Topik Khusus: Gang Dolly Akan Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com