Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Sapi, Warga Pamekasan Pun Punya Pantangan

Kompas.com - 30/04/2014, 10:51 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Peternak sapi di Pamekasan, Jawa Timur, memiliki pantangan tersendiri untuk memotong sapi betina, apalagi jika sapi betina tersebut masih dalam masa produktif untuk melahirkan anakan sapi.

Sapi betina baru akan dipotong ketika usianya sudah tidak produktif lagi untuk diambil keturunannya. Kebiasaan itu dilakukan peternak sapi di wilayah Pantai Utara (Pantura) Pamekasan, meliputi Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Pasean, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Pakong.

Di kecamatan tersebut, hampir setiap rumah penduduk memelihara sapi sehingga populasi sapi di Pamekasan paling banyak di daerah Pantura.

Sapi yang mereka pelihara asli sapi madura, bukan sapi hasil kawin silang dengan sapi jenis lain. "Kandang sapi bagi masyarakat Pantura Pamekasan menjadi bagian tidak terpisahkan dalam setiap pekarangan rumah. Sebab, masyarakat Pantura memiliki kecintaan luar biasa terhadap sapi," kata Abdul Qomar, tokoh masyarakat Desa Sana Daja, Kecamatan Pasean, Rabu (30/4/2014).

Bukti kecintaan masyarakat Pantura terhadap sapi, terang Qomar, dibuktikan dengan adanya pantangan menyembelih atau memotong sapi betina. Sapi yang dipotong adalah sapi pejantan.

Masyarakat meyakini bahwa memotong sapi betina sudah memotong rantai peranakan sapi satu generasi. "Kalau satu sapi betina dipotong, sudah ada satu sapi yang tidak beranak. Itu bisa menyebabkan populasi sapi madura berkurang. Jika dalam setahun misalnya ada 100 sapi betina dipotong, maka berapa kekurangan sapi asli Madura," imbuh pria ini.

Kepercayaan lainnya bagi masyarakat Pamekasan umumnya, sapi mampu meningkatkan ekonomi mereka. Sapi yang dirawat khusus akan mendatangkan keuntungan secara ekonomi. Rata-rata sapi di wilayah Pantura Pamekasan lebih gemuk, kulitnya lebih halus, karena perawatan pemiliknya.

Ilmu perawatan sapi sudah menjadi ilmu turun temurun bagi masyrakat Pantura. Sapi tidak hanya diberi makan, tetapi diberi jamu dengan ramuan khusus sehingga sapi gemuk dan kulitnya halus.

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Pamekasan akhir tahun 2013 lalu menyampaikan, Provinsi Jawa Timur dijadikan sebagai lumbung peternakan sapi untuk menargetkan swasembada daging pada 2014 ini.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menunjuk Pulau Madura sebagai pulau sapi. Salah satunya adalah Pamekasan. Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan, untuk mendukung program tersebut, anggaran di Dinas Peternakan untuk peningkatan dan pengembangan sapi madura di Pamekasan akan ditambah.

Dengan demikian, peternak sapi terbantu dengan program tersebut dan populasi sapi di Pamekasan terus meningkat. Tidak hanya sapi potong saja yang perlu ditingkatkan, tetapi sapi yang dijadikan kesenian pun perlu mendapat dukungan anggaran.

"Di Pamekasan ada sapi potong, ada pula sapi sonok yang dibuat kesenian. Keduanya harus diperlihara karena itu aset daerah yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Syafii.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com