Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Merapi Jadi Waspada, Warga "Adem Ayem"

Kompas.com - 30/04/2014, 09:35 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta telah resmi menaikkan status vulkanis Gunung Merapi dari Normal menjadi Waspada, Selasa (29/4/2014), pukul 23.50 WIB.

Kendati demikian, sebagian besar warga di sekitar lereng gunung masih beraktivitas Normal. Ahmad, warga Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, mengatakan, hingga saat ini dia dan sebagian besar warga masih beraktivitas seperti biasa.

"Walaupun sejak semalam kami mendengar suara dentuman dari puncak (Merapi)," kata Ahmad, yang tinggal di 12 kilometer dari puncak Merapi itu, Rabu (30/4/2014).

Senada dengan Ahmad, Irianto Purwadi, salah seorang warga Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, mengaku sudah mengetahui kenaikan status Merapi tersebut. "Tapi, sejauh ini warga masih biasa saja, beraktivitas seperti biasanya," ujar Irianto.

Terkait kenaikan status itu, Irianto yang juga Ketua Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) Desa Sawangan itu, mengimbau kepada warga untuk tidak terpancing dengan isu mengenai Gunung Merapi. Warga harus tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah.

Johan Wahyudi, Kepala Desa Sawangan, Kecamatan Sawangan, mengatakan telah mengetahui kenaikan status gunung Merapi itu dari radio handytalky . Namun, itu tidak berpengaruh dengan aktivitas warganya hingga pagi ini. "Sejauh ini masih adem ayem saja," kata Johan.

Ia pun mengimbau kepada warganya yang tinggal di 13 kilometer dari puncak Merapi itu untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan. "Jangan terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan," imbaunya.

Demi mengantisipasi hal terburuk, kata dia, Desa Sawangan telah mempunyai balai desa yang dapat menampung sekitar 700 orang pengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com