Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Batik Keraton Indonesia Dipamerkan di Malang

Kompas.com - 13/04/2014, 15:54 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Batik dari empat keraton di Indonesia dipamerkan di Kota Malang, Jawa Timur. Pameran tersebut dihadiri puluhan wisatawan mancanegara, seperti dari Amerika Serikat, Australia, dan Inggris.

Pameran Batik Keraton itu digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-100 Kota Malang dan merupakan kegiatanan rutin Hotel Tugu Kota Malang.

Pameran yang berlangsung antara 12-27 April itu menghadirkan batik dari berbagai keraton di Indonesia, yakni dari Keraton Yogyakarta, Keraton Sumenep Madura, Keraton Solo dan Keraton Cirebon.

"Pameran kali ini hanya menghadirkan empat batik keraton khas Indonesia," kata Anita Yudhi, Ketua Panitia Pameran Batik Keraton, kepada Kompas.com, Minggu (13/4/2014).

Menurut Anita, dari batik keraton yang dipamerkan itu mayoritas batik yang memiliki sejarah tersendiri dalam pembuatannya. "Seperti batik keraton Sumenep, batiknya lebih identik dengan budaya Indonesia yang dipadukan dengan budaya China atau akulturasi China," jelasnya.

Warna batik keraton Sumenep didominasi warna cokelat, hijau dan merah. "Di daerah pesisir mayoritas akulturasi China. Karena warga China jika ke Nusantara turun di pesisir Indonesia, seperti Keraton Solo, Cirebon dan Surakarta serta Sumenep," ungkap Anita.

"Kalau Keraton Solo dan Yogyakarta pada dasarnya motifnya sama. Diantaranya, parang barong, trumtum kawung. Pembedanya hanya warnanya saja. Sogannya cokelat kuning keemasan. Yogyakarta latarnya cokelat kombinasi latarnya putih," katanya.

Adapun keraton Cirebon, khas pakem keraton, peksi nagaliman. Ada singa barong dan pintu kraton. "Misi kita hanya untuk melestarikan budaya batik Indonesia. Rakyat Indonesia lebih paham sejarah motif batik Indonesia. Tidak hanya menikmati keindahannya," katanya.

Anita menambahkan, sudah ada 100 wisatawan asing yang datang ke pameran batik keraton tersebut. "Warga asing dari Australia dan Amerika. Mereka sangat kagum batik keraton Indonesia. Karena di negaranya tidak ada," katanya.

Para wisatawan mancanegara katanya, Indonesia kaya akan khasanah budaya yang tidak dimiliki negara lain. "Batik tak bisa ditiru negara lainnya. Walaupun bisa ditiru tak akan mampu menyamai batik khas Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com