Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

42 Ekor Sapi di Timor Tengah Utara Mati Mendadak

Kompas.com - 04/04/2014, 19:20 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sebanyak 42 ekor sapi di Desa Hauteas Barat, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, ditemukan mati mendadak oleh warga setempat. Kepala Desa Hauteas Barat, Thimotius Ampolo, mengatakan puluhan sapi tersebut mati mendadak terhitung sejak sembilan hari lalu hingga sore tadi.

“Sapi yang mati tersebut dikandangkan di padang rumput di atas bukit agak jauh dari pemukiman warga. Gejala awalnya yakni bulu pada badan sapi tiba-tiba berdiri tegak, mendengkur dan berselang tiga sampai empat jam kemudian langsung mati,” kata Thimotius, Jumat (4/4/2014).

Menurut Thimotius, bangkai sapi yang mati itu kemudian dibuang jauh ke hutan agar tidak menyebarkan virus ke sapi lainnya.

”Kemarin kita sudah laporkan ke dinas peternakan dan petugasnya sudah datang untuk vaksinasi dan menurut petugas gejala penyakit pada sapi ini diduga kuat terkena antrax,” jelasnya.

Thimotius mengaku dari 42 ekor sapi yang mati, 24 ekor adalah miliknya sehingga dirinya terpaksa memindahkan sapinya yang lain, menjauh dari lokasi tersebut.

”Empat warga yang sapinya mati mendadak yakni saya sendiri, Yohanes Bukifan, Ferdiliko Ampolo dan Agustinus Feoh,” kata Thimotius.

Sementara itu, saat dihubungi, Camat Biboki Utara, Mikhael Oenunu membenarkan hal itu. Menurutnya, untuk wilayah Kecamatan Biboki Utara, sapi yang mati mendadak hanya terjadi di satu desa saja yakni Hauteas Barat.

“Kita sudah lakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan dan petugasnya sudah turun untuk tindaklanjuti. Kita belum tahu persis penyakit apa yang menyerang sapi, tetapi kemungkinan besar karena faktor cuaca,”kata Mikhael.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com