Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Pekerjaan Layak, Atlet Anggar Sumsel Pindah ke Jatim

Kompas.com - 11/03/2014, 18:43 WIB
Haris Firdaus

Penulis


PALEMBANG, KOMPAS.com – Sebelas orang atlet anggar andalan Sumatera Selatan memutuskan pindah ke Jawa Timur karena keinginan mereka mendapat pekerjaan yang layak tak terpenuhi. Kepindahan itu membuat kekuatan tim anggar Sumsel berkurang drastis.

“Kami berharap bisa dapat pekerjaan yang layak agar masa depan kami terjamin setelah tidak aktif sebagai atlet. Namun, keinginan itu ternyata tak bisa terpenuhi di Sumsel,” kata atlet anggar Sumatera Selatan (Sumsel), Reni Anggraini di Palembang, Selasa (11/3/2014).

Selain Reni, mereka yang memutuskan pindah adalah Hendri Eko Budianto, Ricky Dhisulimah, Novi Susanti, Hendrawan Susanto, Tauhid Ramadhan, Lestari, Ririn Safitri, Jeaned Alfrida, Eka Febrianti, dan Joneska Anggara Pitera.

Para atlet itu merupakan andalan Sumsel saat menjadi juara umum cabang olahraga anggar pada pada Pekan Olahrga Nasional (PON) XVIII di Riau tahun 2012. Dalam ajang itu, mereka berhasil membawa pulang 4 medali emas, 5 perak, dan 5 perunggu.

Pada Kejuaraan Nasional Anggar tahun lalu, Sumsel juga menjadi juara umum di tiga kategori umur sekaligus. Sebagian atlet anggar Sumsel itu juga merupakan andalan tim Indonesia pada sejumlah kejuaraan.

Reni, misalnya, merupakan peraih medali emas SEA Games 2011 di Indonesia pada kategori sabre beregu. Perempuan kelahiran Palembang, 16 Oktober 1993 itu juga lolos seleksi untuk Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.

Reni menuturkan, setelah meraih hasil gemilang pada PON XVIII, para atlet anggar Sumsel berharap mendapat pekerjaan yang memadai. Namun, harapan itu tak kunjung tercapai.

“Dulu, kami sempat ditawari jadi satpam di sebuah perusahaan milik Pemerintah Provinsi Sumsel,” kata dia.

Sesudah tawaran menjadi satpam ditampik, sebagian besar atlet anggar Sumsel ditempatkan sebagai tenaga kerja sukarela di sejumlah instansi pemerintah dengan gaji sekitar Rp 1,6 juta sebulan.

“Dalam surat keputusan pengangkatan kami, ada ketentuan bahwa kami tak bisa menuntut diangkat sebagai pegawai negeri sipil,” kata Reni.

Kondisi itulah yang membuat para atlet menerima tawaran pindah ke Jatim dengan kompensasi pekerjaan di badan usaha milik daerah. Sejak Februari 2014, sebelas orang atlet tersebut sudah pindah ke Surabaya. Meskipun begitu, secara formal, proses kepindahan itu belum disetujui pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumsel.

“Surat pengunduran diri sudah kami sampaikan ke KONI Sumsel pada 4 Maret lalu,” tutur Reni.

Sekretaris Pengurus Provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia Sumsel Lucky Ramdhani mengatakan, hijrahnya 11 atlet itu membuat kekuatan tim anggar Sumsel menurun drastis.

“Dengan kepergian mereka, pembinaan atlet anggar di Sumsel akan mulai dari nol lagi,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com