Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dino Usul Bangun Monumen Romusha

Kompas.com - 28/02/2014, 16:09 WIB


BUKITTINGGI, KOMPAS.com — Bakal calon presiden Dino Patti Djalal mengusulkan kepada Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis untuk membangun monumen romusha di sekitar Goa Jepang di Bukittinggi, Sumatera Barat. Hal itu didasari untuk mengenang para korban kerja paksa tentara Dai Nippon.

"Monumen tersebut perlu didirikan untuk mengenang pengorbanan ratusan ribu romusha yang meninggal sebagai pahlawan," kata Dino di Bukittinggi seperti dikutip dari Antara, Jumat (28/2/2014).

Dino lalu bercerita tentang para romusha atau pekerja paksa pada zaman penjajahan Jepang yang membangun Goa Jepang. Para romusha itu, kata dia, juga dibawa dan dipekerjakan secara paksa tentara Jepang untuk membangun rel kereta api yang menghubungkan Sumatera bagian selatan hingga ke Riau.

"Semua romusha mengalami nasib yang sama, hilang tak berbekas dan jenazah mereka tidak pernah diketahui di mana kuburnya," ujar peserta Konvensi Partai Demokrat itu.

Dino menambahkan, salah satu kakek di Kampung Ampang Gadang, dipaksa menjadi romusha dan setelah itu tidak pernah terdengar lagi kabarnya dan meninggalkan dua anak. 

Dino menjelaskan, monumen romusha yang akan dibangun diproyeksikan untuk menggantikan monumen tentara Jepang yang sekarang masih berdiri.

"Keberadaan patung tentara Jepang itu janggal sekali. Kita seharusnya mengenang dalam bentuk monumen romusha bangsa sendiri yang menjadi korban, bukan tentara Jepang," tegasnya.

Menurut dia, langkah pembangunan monumen romusha sama sekali tidak terkait tentang persoalan anti-asing, tetapi bagian dari usaha untuk mengoreksi sejarah. Menurutnya, Indonesia mempunyai utang sejarah yang belum dilunasi untuk mengakui dan menghargai pengorbanan dan penderitaan ratusan ribu romusha bangsa sendiri.

"Ini juga penting bagi keluarga yang mereka tinggalkan yang selama ini hidup tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada ayah atau kakak mereka," ucap Dino.

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu menambahkan, selain mencari pembuat monumen dengan standar internasional, perlu ada penggalangan dana untuk pembangunan monumen romusha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com