Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urat Kaki Putus, Atlet Basket Gugat Bupati Banyuwangi

Kompas.com - 26/02/2014, 19:44 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com — Vidiana Rosadaisyah (18), atlet bola basket Banyuwangi sejak satu tahun terakhir, mengalami cedera di kaki kanannya.

"Sudah enggak bisa jalan normal hampir satu tahun ini. Ada urat yang putus di bagian lutut," ungkap Vidiana kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2014).

Ia mengalami cedera saat berlaga di Sidoarjo pada Mei 2013 lalu menjelang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur. "Ya, sejak sakit ini saya enggak bisa melakukan apa-apa. Jangankan main basket, buat jalan saja susah," jelasnya.

Vidiana aktif di olahraga basket sejak kelas 6 SD. Dia bergabung di salah satu klub basket di Banyuwangi.

"Tahun 2009, saya sempat mewakili Olimpiade Olahraga Siswa Nasional. Saat SMA, masuk tim utama basket dan ikut Pekan Olahraga Pelajar Daerah Jawa Timur, dua tahun berturut-turut juara dua. Sempat atletik dan juga futsal. Hampir 5 tahun saya aktif jadi atlet," jelasnya.

Vidiana mengaku sudah beberapa kali melakukan pengobatan secara alternatif untuk menyembuhkan cedera di kakinya. "Ayah saya yang mengupayakan semuanya. Wira-wiri ke Surabaya dan akhirnya diketahui jika ada urat yang putus. Saat ditanyakan biaya untuk operasi sekitar 100 juta lebih," katanya.

Akibat cedera tersebut, Vidiana gagal masuk perguruan tinggi negeri denga beasiswa atlet basket dan juga gagal masuk di IPDN. "Saya sempat dapat beasiswa atlet basket, tapi saat dites basket, kondisi saya ya pas sakit, ahirnya gagal. Setelah itu juga diterima di IPDN, tapi terpaksa mengundurkan diri karena kondisi fisik saya tidak memungkinkan," kata gadis kelahiran 4 Maret 1995 itu.

Sementara itu, Achmad Rosady, ayah Vidiana mengaku sudah mengeluarkan banyak biaya untuk kesembuhan anaknya. Ia juga telah menggadaikan dua sepeda motor yang dimilikinya.

"Sudah habis sekitar 30 juta. Saya sempat meminta bantuan Perbasi dan dapat bantuan 7,5 juta rupiah," jelasnya.

Karena sudah tidak memiliki uang lagi, Achmad Rosady sempat meminta bantuan kepada Pemkab Banyuwangi. "Saya enggak dapat uang, tapi dapat surat pernyataan miskin agar bisa berobat gratis di Surabaya. Saat saya bawa ke Surabaya, ternyata tidak langsung bisa ditangani," kata pria yang berprofesi sebagai sopir tersebut kepada Kompas.com.

Untuk mengembalikan kesehatan putrinya, Achmad Rosady, warga Kelurahan Taman Baru Banyuwangi tersebut, mengajukan gugatan perdata kepada Bupati Banyuwangi, Ketua Komite Olahraga Nasional, dan Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia Banyuwangi ke Pengadilan Negeri Banyuwangi. Ia menuntut uang Rp 108 juta untuk biaya operasi anaknya.

"Memasukkan gugatan merupakan langkah terakhir agar nasib atlet di Banyuwangi lebih diperhatikan," jelasnya.

Sidang pertama gugatan dilaksanakan Rabu, 26 Februari 2014, dengan Ketua Majelis Hakim Kurnia Yani Darmoni serta dua anggota Imam Santoso dan Ketut Somanasa. Pada sidang tersebut hadir Ketua KONI Banyuwangi, Nurmansyah dan Ketua Perbasi Banyuwangi, Edi Lukisanto, didampingi kuasa hukum, termasuk Muhammad Fahim, kuasa hukum Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Edi Lukisanto, Ketua Perbasi Banyuwangi mengakui hingga saat ini atlet Perbasi belum diasuransikan. "Semoga saja ini bisa menjadi pelajaran penting bagi semua pihak dan bisa segera diselesaikan," pungkasnya.

Sementara itu, majelis hakim menunda persidangan selama satu pekan untuk memberi kesempatan kedua belah pihak menempuh jalur mediasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com