Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres TTU, Iptu Zefnat SY Tefa kepada Kompas.com, Kamis (20/2/2014) mengatakan, orangtua korban langsung melapor ke Polres TTU setelah mendengar pengakuan dari anak mereka.
“Sesuai keterangan korban (MM), kejadian itu berawal pada tanggal 13 Februari malam sekitar pukul 20.00 Wita, ketika MM diajak oleh teman wanitanya bernama ME untuk bertemu pacar temannya itu di Naesleu. Sampai tempat tujuan, ME pun lantas bertemu sama pacarnya dan meninggalkan korban sendirian di depan SPBU Naesleu,” kata Zefnat.
Saat korban sendirian itu, lanjut Zefnat, datanglah seorang tukang ojek yang memperkenalkan diri bernama Na dan kemudian merayu korban serta mengajaknya jalan-jalan.
”Na membawa korban menuju kuburan umum di belakang PLN lama. Di kuburan itulah, korban dicabuli. Saat melakukan pencabulan korban diancam akan dibunuh, sehingga karena takut, korban pun pasrah," jelasnya.
Setelah diperkosa, korban kemudian dibawa ke rumah keluarga Na di Tanah Putih, Kelurahan Kefamenanu Tengah dan baru dipulangkan Rabu (19/2/2014) kemarin. "Korban ini kelihatannya masih lugu sehingga mau diajak Na kemana saja,” beber Zefnat.
Setibanya di rumah, MM ditanya kedua orangtuanya yang panik karena beberapa hari menghilang. Korban mengaku diperkosa Na. Orangtuanya pun tak terima dan melapor ke polisi.
“Pelaku sampai saat ini belum kita tangkap, namun identitasnya sudah diketahui, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kita akan tangkap pelakunya," tandas Zefnat.
Menurut Zefnat, korban mengaku hanya mengenal tukang ojek itu berinisial Na dan sepeda motor yang dikendarai Na yakni Honda Revo warna hitam. Namun sayangnya, korban tidak mengingat pelat nomor kendaraan pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.