Umi (21), salah seorang warga Desa Sugih Waras, mengatakan, keluarganya sudah meninggalkan pengungsian dan kembali ke rumahnya sejak Sabtu (15/2/2014) lalu. Dia menuturkan, mayoritas warga meyakini, letusan yang besar tidak akan terjadi lagi.
"Yang sudah-sudah kan meletus hanya sekali saja. Kalau pun ada letusan, tidak akan besar," kata Umi saat ditemui di rumahnya, Selasa (18/2/2014).
Dia mengatakan, selain karena keyakinan tidak akan ada letusan susulan, keluarga kembali ke rumah karena pelayanan di posko pengungsian buruk. Menurutnya, makanan yang disediakan di posko pengungsian sudah basi. "Makan siang baru diberi jam 4 sore," katanya.
Selain keluarga Umi, keluarga lain di desa itu juga sudah memulai aktivitasnya. Agus (31) bahkan sudah memperbaiki rumahnya dari kerusakan akibat material panas Gunung Kelud.
Saat ditemui di rumahnya, Agus sedang mengganti atap rumahnya yang terbakar dengan atap baru. Begitu juga dengan Sriama (48), dia sedang menyortir cabai yang baru dipanennya.
Selain menjalankan aktivitas ekonomi keluarga, warga juga pulang untuk membersihkan rumahnya, terutama atap rumah, dari material vulkanis. "Kalau tidak pulang bagaimana? Dapat uang dari mana? Rumahnya juga tidak ada yang bersihkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.