Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Dicabuti Aparat Saat Razia, Petani Kolaka Demo

Kompas.com - 17/02/2014, 17:24 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA, KOMPAS.com — Ratusan petani yang berasal dari Kecamatan Balula dan sekitarnya berunjuk rasa di kantor Dinas Kehutanan Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (17/2/2014). Mereka memprotes aksi aparat tim terpadu yang melakukan razia di kawasan hutan Balula.

Para petani menilai, razia terpadu oleh tim yang terdiri dari polisi hutan dan Polri sudah keterlaluan. Aparat mencabuti seluruh tanaman petani. Bahkan tim juga membuang beberapa motor milik petani ke sungai.

Sambil membawa pohon yang telah dicabuti oleh tim terpadu, petani pengunjuk rasa juga membawa sejumlah spanduk berisi protes. Sebagian dari mereka juga sempat beradu mulut dengan petugas Satpol PP yang berjaga di kantor Dishut Kolaka.

“Mereka ini memang preman. Bayangkan, datang razia sambil mencabut tanaman kami. Bahkan ayam diambil, motor dibuang. Apakah ini yang dimanakan tindakan melindungi masyarakat? Kami juga mau meminta kejelasan atas status lokasi yang kita tinggali. Harusnya kita diberi tahu secara baik dulu. Jangan langsung membuat seperti itu,” teriak Ancu, salah seorang pendemo.

Petani lain juga sempat mendesak aparat Pol PP agar mengizinkan mereka masuk guna menemui Kepala Dinas Kehutanan Kolaka. Mereka juga mendesak agar kepala Desa Baula yang sebelumnya ditahan, segera dibebaskan.

Tidak lama kemudian pendemo pun mendatangi kantor DPRD guna menyampaikan aspirasi mereka. “Kita ke DPRD ketemu anggota dewan dan menghadirkan kadis Kehutanan,” cetus Marwan, pendemo yang lain.

Pendemo disambut Ketua DPRD Kolaka Parmin Dasir, sejumlah anggota DPRD, dan Kepala Dinas Kehutanan Kolaka, Abdul Rahim.

Ketua DPRD Kolaka Parmin Dasir mengatakan, tindakan anarkistis dan premanisme aparat saat melakukan razia harus diperjelas.

“Saya mau dengar tindakan anarkistis seperti apa. Dan pihak terkait harus memperhatikan masalah ini,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Kadis Kehutanan Kolaka Abdul Rahim menyatakan, pihaknya akan membicarakan masalah tersebut dengan pimpinan terkait.

Sementara itu, koordinator aksi, Jabir, mendesak agar pemerintah menegakkan aturan. “Kalau memang mereka berkebun dan bermukim di kawasan hutan lindung, tolong diperjelas. Jangan mengambil tindakan semena-mena. Apalagi sampai ada aksi pencabutan tanaman warga,” ucapnya dengan nada kesal.

Aksi ini bermula saat puluhan tim terpadu melakukan razia penertiban di kawasan hutan lindung di Kecamatan Baula. Ratusan warga ini diduga kuat bermukim dan berkebun di kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com