Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Ditemukan di Kardus Bertuliskan "Barang Berharga"

Kompas.com - 13/02/2014, 19:49 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA, KOMPAS.com
 — Warga Kelurahan Inebenggi, Kecamatan Mowewe, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, dibuat heboh oleh penemuan seorang bayi laki-laki yang diperkirakan berumur dua hari.

Bayi laki-laki seberat 2 kilogram ini ditemukan warga dalam kardus bertuliskan "benda berharga" di semak-semak. Bayi itu ditemukan oleh sejumlah anak yang tengah bermain di daerah tersebut.

Salah seorang warga, Hj Harmiati, mengatakan, saat ditemukan, bayi itu tanpa tali pusar. Ia bersama warga lainnya kemudian membawa bayi itu ke puskesmas setempat. Setelah itu, sang bayi kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka.

"Terpaksa kita larikan ke Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka sebab tali pusarnya tidak ada. Kalau dibiarkan, bisa infeksi. Tapi pada dasarnya kondisi fisik sehat," urai Harmiati.

Untuk biaya ongkos dan perawatan, warga mengumpulkan uang sumbangan dan terkumpul sekitar Rp 500.000. "Sebelum ke rumah sakit, kita kumpul uang secara sukarela. Alhamdulillah lebih dari Rp 500.000. Kan bisa kita pakai beli susu nantinya," timpal Hasan, warga lainnya.

Mardin, warga lainnya, mengaku bahwa sebelum kejadian penemuan bayi ini, ia melihat dua mobil melintas di daerahnya. Dia menduga, pengendara mobil itu adalah pelaku pembuangan bayi.

"Kita curiga sebab dua mobil itu yang melintas terakhir, apalagi lokasi ditemukannya bayi ini cukup sepi dan agak jauh dari permukiman warga. Tapi kita juga sudah beri tahu polisi, indikasi ini," ungkapnya.

Secara terpisah, Kepala Bagian Humas Polres Kolaka AKP Nazaruddin membenarkan penemuan bayi tersebut. Hanya, ia belum mendapatkan laporan secara resmi dari polsek setempat.

"Benar, ada penemuan bayi laki-laki. Tapi secara resmi saya belum terima laporannya, termasuk kecurigaan warga terhadap dua mobil itu. Kronologi sebenarnya juga belum saya terima. Tapi saya rasa tidak jauh beda dengan apa yang diceritakan oleh warga setempat," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com