Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Alergi, Seluruh Kulit Balita Ini Melepuh

Kompas.com - 17/02/2014, 10:31 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com — Kulit Ananda Putri Pamungkas (3), seorang pasien balita di RSUD Ambarawa, melepuh di sekujur tubuh. Diduga, Ananda mengalami alergi obat saat menjalani perawatan di RS tersebut.

Anak dari pasangan Supri (45) dan Rina (40), warga Lingkungan Junggul, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, tersebut awalnya dibawa ke RS "pelat merah" itu lantaran menderita meningitis.

Tubuh Ananda melepuh setelah mengonsumsi obat yang diberikan oleh tim dokter di RSUD Ambarawa. "Saya tanya kepada dokter tentang kondisi anak saya. Katanya, anak saya alergi obat," kata Supri, yang bekerja sebagai operator karaoke di Bandungan.

Saat Kompas.com menjenguknya, Minggu (16/2/2014) siang, Ananda terus menangis karena merasakan sakit. Ibunya tak berhenti mengipasi Ananda agar rasa sakitnya berkurang.

Luka paling parah terdapat pada kulit di bagian wajah. Bahkan, ada bagian yang melepuh dan berisi cairan itu pecah sehingga kulit arinya terkelupas.

Ananda juga kesulitan saat makan lantaran bagian bibirnya juga melepuh. "Kondisinya seperti luka bakar, awalnya bintik merah, lantas melepuh. Dia enggak bisa tidur karena merasakan sakitnya ini. Badannya panas, nangis terus Mas. Paling-paling dia tidur 10 menit tiba-tiba bangun, seperti orang kaget," kata Rina, sambil terus terisak melihat kondisi anaknya itu.

Menurut Supri, anak keempatnya itu memang kerap keluar masuk rumah sakit sejak kecil. Ananda terakhir masuk ke RSUD Ambarawa, Minggu (9/2/2014) lalu, karena mengalami kejang-kejang.

Selanjutnya, dilakukan perawatan oleh tim dokter. Namun, selang sehari setelah menjalani pengobatan, Senin (10/2/2014), anak bungsunya itu mulai rewel dan kulitnya berproses menjadi bintik-bintik merah dan pada akhirnya melepuh.

"Saya hanya kecewa kenapa anak saya sampai seperti ini. Saya di sini juga bayar, bukan pasien Jamkesda. Saya tidak minta gratisan dan tidak menuntut apa-apa asal anak saya kembali pulih seperti semula," ujar Supri.

Sementara itu, Kepala Perawatan Ruang Anggrek, Puji Astuti, mengatakan, kondisi Ananda itu terjadi karena sakit Steven Johnson Syndrome. Namun, dia menolak membeberkan keterangan lebih rinci.

"Saya tidak bisa memberikan keterangan lainnya karena itu kewenangan dokter," kata Puji sembari meminta seluruh wartawan menemui Direktur RSUD Ambarawa.

Sementara Dirut RSUD Ambarawa dr Rini Susilowati mengaku berjanji akan lebih informatif lagi kepada keluarga pasien sehingga tidak menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.

Menurut Rini, kondisi Ananda bisa disembuhkan sehingga pihaknya terus melakukan penanganan intensif.

"Yang jelas penyakit yang diderita pasien tersebut bisa dialami siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa. Penyakit tersebut juga dapat disembuhkan," kata Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com