Nasi Goreng, Makanan Pertama Corby Sekeluar dari Lapas

Lihat Foto

Petugas keamanan menjaga di resor mewah Sentosa Seminyak, tempat Schapelle Leigh Corby, menikmati hari pertamanya di udara bebas setelah mendapat pembebasan bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali, Senin (10/2/2014). (AFP PHOTO / Bay ISMOYO)

Terpidana 20 tahun Schapelle Leigh Corby, yang dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Senin (10/2/2014), terlihat menutupi muka dengan kain, dan kepalanya dengan topi.

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa makanan pertama Schapelle Leigh Corby setelah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali? Ternyata narapidana kasus narkoba itu meminta nasi goreng, yang dinikmatinya bersama bir Corona.

Media Australia news.com.au melaporkan, Kamis (13/2/2014), Corby tinggal di resor Sentosa Seminyak dengan menggunakan nama Jodie Hawkins, begitu keluar dari lapas, Senin (10/2/2014).

Beberapa jam setelah tiba dengan pengawalan ketat di resor mewah tersebut, Corby menikmati makanan pertamanya di luar penjara. Dia ditemani dua saudara, Mercedes dan Michael.

Chef Angus Blake Harrison menyajikan hidangan Bali dan Barat ke vila dengan empat kamar yang ditempati Corby dan keluarganya.

"Pesanan pertamanya sangat sederhana. Percaya atau tidak, nasi goreng," kata Harrison.

"Hanya nasi goreng, beberapa Corona, dan satu kantong makanan seperti sandwich, buah, dan sekotak muesli," lanjutnya.

"Anda bisa mendapatkan nasi goreng biasa hanya dengan Rp 20.000 di jalan, tapi itu nasi goreng biasa. Biasanya nasi goreng kami lebih bergaya Barat, dihidangkan di piring besar, dengan sate dan udang besar. Kami memberi sedikit kemewahan," papar Harrison.

Harrison, yang pernah memasak untuk Pangeran Harry, Oprah Winfrey, Hugh Jackman, dan Cate Blanchett, menambahkan pesanan itu awal dari pesta amakan sepanjang malam untuk Corby, saudara-saudara kandungnya serta beberapa teman dekat dan para pengawalnya.

"Setelah itu pesanan-pesanannya makin gila. Jam 6 sore mereka memesan steak dan mashed potatoes, nasi goreng lagi dan beberapa pizza pepperoni ala Bali. Mereka juga minta Corona lagi," tutur Blake.

"Mereka memesan makanan ke kamar sekitar pukul 23.30, nasi goreng lagi, pizza, pangsit udang, dan steak."

Di hari-hari berikutnya, rombongan Corby memesan jus, aneka buah, dan makanan mengenyangkan lain seperti spageti bolognaise dan kari ayam.

Penjagaan ketat

KOMPAS.com/ Eviera Paramita Sandi Terpidana 20 tahun Schapelle Leigh Corby, yang dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Senin (10/2/2014), terlihat menutupi muka dengan kain, dan kepalanya dengan topi.

Menurut Harrison, mereka tidak memesan makanan dengan diet khusus. "Mereka lebih banyak memesan jus dan buah. Sederhana dan biasa seperti yang dimakan di rumah dengan steak dan semacamnya," kata chef berusia 29 tahun itu.

Penjagaan di vila yang ditempati Corby sangat ketat. Bahkan para pramusaji hanya bisa meletakkan makanan di depan pintu. Penghuni kamar Corby hanya menumpuk piring kotor di luar kamar.

"Bahkan tidak ada yang membersihkan kamar. Tetapi mungkin di kamar itu orangnya cukup banyak jadi mereka bisa bersih-bersih sendiri. Mereka hanya meminta handuk bersih setiap hari, yang juga kami letakkan di depan pintu," ujar Harrison.