Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kiriman dari Malaysia, Warga Nunukan Rugi Rp 1 Miliar

Kompas.com - 29/01/2014, 11:38 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Tiga desa di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masih terendam banjir kiriman dari Malaysia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Nunukan Muhammad Amin mengatakan, ketiga desa tersebut tergenang banjir dengan ketinggian air 50 cm hingga 1,5 meter.

“Jadi genangan air hanya tinggal berada di tiga desa ini, Lubakan, Tagul dan Desa Atap. Itu pun Desa Atap ini sudah semakin surut dari ketinggian antara satu sampai satu setengah meter,” ujar Muhammad Amin.

Meski ketinggian banjir masih merendam perumahan penduduk, sebagian besar warga memilih pulang ke rumah masing masing.

Sementara 100 lebih warga Desa Lubakan, Kecamatan Lumbis, saat ini masih bertahan di tempat pengungsian karena ketinggian air di desa tersebut masih mencapai 1,5 meter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan mengaku telah mendistribusikan 40 ton bantuan logistik dari warga, pemerintah daerah, TNI, Polri serta perusahaan-perusahaan di wilayah Nunukan.

“Kita secara bertahap telah mendistribusikan bantuan ke warga selain dipapaki di dapur lapangan sebab warga sebagian besar bertahan di rumah. Kita juga telah mendistribusikan keperluan bayi dan perempuan,” ujar Muhammad Amin.

Akibat banjir kiriman dari Malaysia ini, kerugian diperkiakan lebih dari Rp 1 miliar. Amin mengatakan, selain sawah dan ladang warga, beberapa rumah warga juga diberitakan terseret banjir.

”Kiat belum memberikan data riil karena pihak kecamatan masih mendata, mungkin beberapa hari ke depan baru bisa merilis. Kemungkinan lebih dari Rp 1 miliar karena di Lumbis itu ada Beberapa toko tidak bisa menyelamatkan barang barang di toko, karena di sana banjir bandang," kata dia.

"Di Lumbis Ogong ada beberapa rumah yang hanyut. Kita belum bisa menghitung secara pasti tapi kemungkinan di atas Rp 1 miliar,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com