Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buchori, Mantan Tukang Becak yang Jadi Wali Kota Dua Periode

Kompas.com - 29/01/2014, 07:04 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Dalam 10 tahun meraih 142 penghargaan tingkat regional dan nasional. Dalam 10 tahun pula, Kota Probolinggo dijuluki Kota Seribu Taman, Kota Minapolitan, dan Kota Adipura, selain Kota Mangga yang melekat selama ini.

Aneka penghargaan dan julukan yang akan tercatat sepanjang masa itu adalah buah karya seorang mantan tukang becak dan kuli angkut. Dialah Wali Kota Probolinggo 2004-2014, HM Buchori.

Para wali kota sebelumnya tak ada satu pun yang sukses meraih kegemilangan selama kurun waktu yang sama. Tujuh kali Piala Adipura secara beruntun, enam kali anugerah WTN, dan dua kali mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK, hanya secuil prestasi yang diukir oleh Buchori yang masa kecilnya hidup miskin.

Pembangunan Pelabuhan Tanjung Tembaga, Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Rusunawa, GOR A Yani, GOR Mastrip, gedung kesenian, museum, akses jalan pelabuhan, RTH Kedopok, Taman Manula, Gedung Islamic Center, dan banyaknya perusahaan yang berdiri adalah hasil perjuangan seorang wali kota yang bersikap egaliter (setara).

Dia tak malu bergurau dan nongkrong duduk sama rendah bersama anak buahnya di lantai masjid dan teras rumah. Kader PDI-P ini juga tak risih membaur dengan masyarakat. Dalam catatan selama ini, tak sekali pun wali kota ini dalam kunjungannya ke masyarakat dikawal mobil Patwal polisi, apalagi voorijder. Sebab, baginya, jabatan wali kota ialah amanah yang kelak harus dipertanggungjawabkan di akhirat.

Walau egaliter, dia serius bekerja dan bersikap tegas kepada anak buahnya agar bekerja sungguh-sungguh dalam melayani masyarakat. Jika pejabat tak kreatif dan inovatif, bahkan melakukan tindakan menyimpang, Buchori langsung menindak tegas.

"Kita bekerja digaji dan dibiayai oleh uang rakyat. Jadi, kita adalah pelayan rakyat. Bekerja dengan tulus membuat kita all out, yang penting bermanfaat buat masyarakat. Jika sudah tulus, kita tak akan tumbang ketika dicaci, tak akan melayang saat dipuji. Prinsipnya, khoirunnas anfa’uhum linnas (sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain),” tuturnya.

Atas segala prestasi tersebut, Gubernur Jawa Timur Soekarwo pun mengapresiasi HM Buchori. Menurut Soekarwo, Kota Probolinggo merupakan salah satu daerah di Jatim bahkan di Indonesia yang mengalami kemajuan pesat. Tak hanya di bidang pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan kualitas layanan pendidikan-kesehatan, serta pemberdayaan UKM juga sangat memuaskan.

"Ibarat menyetrika pakaian, Kota Probolinggo disetrika Buchori selama 10 tahun, hasilnya bagus dan rapi. Ini harus dilanjutkan dan dipertahankan. Sayang, karena dibatasi undang-undang, Pak Buchori harus lengser. Kami mewakili Mendagri mengucapkan terima kasih kepada Pak Buchori," tukasnya, saat melantik wali kota dan wakil wali kota yang baru, Selasa (28/1/2014).

Tak ketinggalan, melalui majalah milik Pemkot, Ketua PCNU, Ketua PD Muhammadiyah, Ketua MUI, perwakilan etnis Jawa, Madura, dan Arab, rektor, Ketua PHRI, seniman, Ketua OSIS, Ketua Fraksi dan Komisi DPRD, ketua RT/RW, PWI, dan ketua paguyuban PKL juga mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada HM Buchori.

Meski tak lagi menjabat, ia masih mendampingi wali kota baru karena penggantinya adalah Rukmini Buchori yang tak lain adalah istrinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com