Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Datangi Rumah Terduga Teroris di Surabaya

Kompas.com - 21/01/2014, 16:27 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Sehari pascapenggeledahan rumah terduga teroris oleh Densus 88 di Jalan Tanah Merah Sayur I Surabaya, Senin (20/1/2014) malam, warga masih terus berdatangan ke rumah nomor 17 itu, Selasa (21/1/2014) siang. Warga penasaran ingin melihat langsung rumah terduga teroris yang kabarnya menyimpan bom rakitan itu.

Pantauan Kompas.com, selain masih dijaga sejumlah personel polisi bersenjata lengkap, di depan rumah dua lantai itu dikerubungi anak-anak kecil dan orang dewasa. Warga dari sekitar permukiman itu tampak terlibat diskusi kecil membahas tentang penangkapan dan penggeledahan rumah teroris semalam.

Ningsih, warga Kalilom II, mengaku datang bersama kedua anaknya karena penasaran ingin melihat langsung rumah teroris yang menyimpan bom. "Semalam saya lihat di televisi katanya ada teroris di sini, makanya saya penasaran ingin lihat langsung rumahnya," kata Ningsih.

Sementara Husin, warga Jalan Kedinding Lor, menyempatkan mampir melewati depan rumah yang masih dipasang garis polisi tersebut, setelah pulang kerja. "Ini baru pulang kerja, Mas, sekalian mampir melihat rumah yang katanya dibuat merakit bom oleh teroris," kata Husin.

Seperti diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri menangkap dua orang terduga teroris jaringan Poso, masing-masing Majid dan Ramadani di kawasan Jalan Kedung Cowek Surabaya, Senin (20/1/2014) malam.

Tim Densus juga menggerebek rumah Majid di Tanah Merah Sayur I Surabaya. Dalam penggeledahan rumah, polisi menemukan rangkaian bom yang di dalamnya berisi paku dan timer. Bom tersebut berbentuk tabung dengan panjang 20 sentimeter dan diameter 5 sentimeter. Di dalam tabung tersebut terdapat paku dan dilengkapi dengan timer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com