Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, Pelabuhan Kolaka Tunda Pelayaran

Kompas.com - 16/01/2014, 12:28 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com — Tingginya gelombang di Teluk Bone bagian selatan dan utara membuat perairan tersebut tidak aman untuk dilalui. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar, di Teluk Bone bagian selatan tinggi gelombang mencapai 3 meter. Sementara Teluk Bone bagian utara mencapai 2,8 meter.

Atas dasar itulah, pihak syahbandar di Kolaka, Sulawesi Tenggara, menunda keberangkatan kapal feri dan kapal cepat di semua pelabuhan yang ada di Kolaka. Kepala Syahbandar Kolaka, Sainuddin, mengatakan, perairan Teluk Bone dalam kondisi yang tidak normal.

Kata dia, sejak dua hari terakhir, telah terjadi penundaan keberangkatan kapal cepat dengan rute Pelabuhan Samudera Kolaka menuju Pelabuhan Siwa, Sulawesi Selatan.

“Saat ini perairan kita tidak aman yang disebabkan cuaca ekstrem. Saya tidak bisa ambil risiko dengan memberangkatkan kapal feri maupun kapal cepat. BMKG memberikan data perkiraan cuacanya bahwa gelombang di Teluk Bone mencapai tiga meter dan kecepatan angin mencapai 27 knot. Walaupun sebenarnya kondisi di lapangan tidak seperti apa yang ada di hasil itu. Artinya, secara kasat mata perairan tenang, tapi kita tidak tahu di luar sana, maka dari itu saya tidak bisa mengambil risiko," katanya, Kamis (16/1/2014).

Dia menambahkan, dalam dua hari terakhir hanya satu kapal yang berhasil diberangkatkan dari jadwal yang ditetapkan.

“Hanya satu kapal feri yang berangkat, itu pun jadwal dari dua hari yang lalu. Masih ada sekitar lima jadwal yang tertunda, khusus kapal cepat tidak ada yang berangkat sama sekali. Masalah keselamatan penumpang adalah di atas segalanya. Teluk Bone ini termasuk teluk yang ganas, sudah beberapa kapal yang tenggelam di teluk Bone ini,” tegasnya.

Namun, pihaknya berjanji apabila kondisi cuaca kembali membaik, maka jadwal keberangkatan kapal feri dan kapal cepat akan dinormalkan lagi. “Kalau tinggi gelombang normal semua kembali berangkat. Biasanya gelombang yang normal itu sekitar satu meter,” cetusnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com di pelabuhan, sejumlah penumpang masih tetap bertahan di pelabuhan. Sementara yang lain memilih jalur darat untuk sampai di kota tujuan.

“Saya ke rumah keluarga di sini dulu untuk tunggu cuaca membaik. Sementara teman-teman yang lain ada yang pakai angkutan darat untuk ke Makassar. Kami berharap kondisi cuaca kembali membaik,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com