Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Bayi Kelainan Hati: Kami Hanya Berharap Mukjizat dari Tuhan

Kompas.com - 28/12/2013, 11:59 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis


SUKOHARJO, KOMPAS.com
- Kondisi Naufal Karim Al Fatih (8 bulan) semakin memburuk setelah penyakit kelainan hati mendera tubuhnya yang mungil. Saat ditemui di rumahnya di Dusun Gatak Rejo, RT1/RW 1, Nguter. Sukoharjo, Jawa Tengah, ibunda Naufal, Hastuti (34), tampak menggendong putrinya. Tubuh Naufal tampak lemah dan kulitnya mulai menguning.

Hastuti menjelaskan kepada wartawan bahwa putrinya divonis mengidap kelainan hati dan harus menjalani pencangkokan/transplatasi hati. Hastuti dan Supriyadi (34), suaminya, semakin putus asa saat mengetahui besarnya biaya untuk melakukan pencangkokan tersebut.

“Ada yang bilang biayanya hingga ratusan juta rupiah. Kami belum tahu, suami saya hanya bekerja sebagia buruh bangunan dan saya ibu rumah tangga. Saya berharap ada mukjizat dari Tuhan untuk menyembuhkan anak saya," kata Hastuti kepada wartawan, Sabtu (28/12/2013).

Sementara itu, orangtua Naufal menceritakan kronologi penyakit anaknya tersebut. Saat berumur satu bulan, tubuh Naufal tiba-tiba menguning. Lalu saat diperiksa ke RSUD Sukoharjo, dan diopname, Naufal belum kunjung sembuh. "Lalu Naufal dirujuk ke RSUD MUwardi dan saat itu opname sekitar 15 hari dan divonis kelainan hati," kata Hastuti.

Hastuti dan Supriyadi tampak pasrah saat melihat putra semata wayangnya tersebut harus menanggung derita mengidap penyakit tersebut. Beberapa tetangga pun sudah bergotong royong mengumpulkan dana seadanya untuk membantu biaya rawat jalan Naufal. Hingga saat ini sumbangan baru terkumpul sekitar Rp 5 juta.

“Sebetulnya kami sudah menggunakan Jamkesmas, namun biaya perawatan dan obat-obatan penyakit anak saya tidak tercukupi oleh Jamkesmas, jadi terpaksa rawat jalan," kata Hastuti.

---------------

Informasi penyaluran bantuan untuk Naufal Karim AL Fatih dapat menghubungi e-mail: redaksikcm@kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com