Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tahun Lagi Kendaraan di Bandung Berbahan Bakar Gas

Kompas.com - 23/12/2013, 17:01 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Bandung, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Bandung, dan PT Citra Nusantara Gemilang (CNG) menggagas kerja sama untuk peralihan kendaraan berbahan minyak (BBM) ke berbahan bakar gas (BBG), khususnya di Bandung. Selain ramah lingkungan, BBG ini diklaim jauh lebih irit dibandingkan dengan BBM.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, konsep Bandung ke depan menjadi kota go green, salah satunya dengan peralihan BBM ke BBG. Sementara yang kedua ialah kendaraan dengan energi listrik.

"Intinya, Bandung ingin menjadi kota yang go green. Dalam konsep go green itu salah satunya hemat energi dan mengurangi terhadap bahan bakar bebas polusi. Pilihannya bisa listrik atau gas, yang duluan itu yang akan kita lakukan. Saya rasa prospek BBG ke depan bagus," kata Ridwan di kantornya, Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/12/2013).

Ridwan mengaku, pada Sabtu (21/12/2013) kemarin, pihaknya meresmikan peluncuran kendaraan BBG di SMKN 8 Bandung. "Kita memilih SMKN 8 karena satu-satunya sekolah yang paling siap SDM-nya melakukan konversi BBM ke BBG," katanya.

Pemkot Bandung menggaet PT CNG dengan corporate sosial responsibility (CSR)-nya. Bersamaan dengan itu, PT CNG sekaligus memperluas pasar bakar gas alam di Bandung, setelah sebelumnya menjangkau Palembang dan Surabaya. "PT CNG bergerak untuk teknis suplai gasnya dan pengembangan riset," katanya.

Ridwan berharap, dalam jangka 5 tahun ke depan, kendaraan di Bandung, roda dua dan roda empat, mengarah ke BBG. "Mimpi saya lima tahun ke depan, perlahan-lahan sudah mulai mengarah ke bahan bakar gas," harapnya.

Dia yakin, Bandung bisa menjadi pelopor kendaraan berbahan bakar gas untuk go green, bebas polusi. "Dan saya yakin bandung sebagai kota inovasi bisa menjadi pelopor gerakan kendaraan berbahan bakar gas. Jadi, kombinasi bahan bakar gas, kombinasi bersepeda, mudah-mudahan polusi akibat dari bahan bakar minyak bisa dikurangi," harapnya.

Terima konversi kendaraan ke BBG

Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala SMKN 8 Bandung Euis Purnama mengatakan, langkah ini berawal dari pemikiran bahwa BBM pada masa mendatang akan semakin berkurang dan semakin mahal.

"Mungkin saja 5 sampai 10 tahun yang akan datang bahan bakar minyak akan semakin sedikit dan semakin mahal. Kalau seandainya pemerintah menghilangkan subsidi untuk bensin, tentu kita kan harus beralih. Untuk mengantisipasi hal itu, BBG adalah cara yang paling baik. Anak-anak kita berkreasi, berinovasi, kita mendukung dan sekolah memfasilitasi," kata Euis.

Euis mengatakan, saat ini, siswa-siswi SMKN 8 Bandung sudah berhasil mengonversi sebanyak enam kendaraan roda empat, di antaranya Mitsubishi Lancer, minibus, pikap, buggy car, Grand Livina, dan beberapa jenis mobil sedan lainnya. Selain itu, ada pula sejumlah kendaraan roda dua yang sudah dikonversi ke BBG.

"Melalui Pemkot Bandung dan PT CNG kita bersinergi menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang andal untuk men-support program konversi ini untuk masa depan," ujarnya.

Euis mengatakan, SMKN 8 Bandung siap melayani warga Bandung yang ingin mengubah kendaraannya ke BBG. "Bagi yang ingin mengubah kendaraannya ke BBG, kami siap untuk melayani. Silakan datang ke SMKN 8 di Jalan Kliningan, Buah Batu, Bandung," katanya.

Bahan bakar dan bengkel

Direktur Komersial PT CNG Andika Purwonugroho menyatakan, pihaknya siap untuk mendukung ketersediaan bahan bakar dan bengkelnya.

"Selain suplai gas, kendalanya adalah ketersediaan bengkel. Nanti kami akan menyediakan beberapa titik pengisian di Bandung berdasarkan jumlah kendaraan yang sudah terkonversi di Bandung. Tempat pengisian BBG yang sekarang ini ada, yaitu di SMKN 8 Bandung, yang sudah siap dengan sumber daya manusianya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com