Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Anak-Istri, Perekayasa Kematian Serahkan Diri

Kompas.com - 09/12/2013, 18:28 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com — Setelah sempat merekayasa kematiannya dan melarikan diri dari Ambon, Ibrahim Latuconsina akhirnya menyerahkan diri ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Senin (9/12/2013).

Saat menyerahkan diri, pengusaha yang terbelit masalah utang piutang senilai miliaran rupiah itu ditemani sejumlah kerabatnya.

Kapolres Pulau Ambon AKBP Bintang Juliana mengatakan, Ibrahim memutuskan untuk menyerahkan diri ke aparat kepolisian lantaran teringat anak dan istri selama dalam pelarian.

“Dia melarikan diri ke Cirebon (Jawa Barat). Dalam pelariannya itu dia selalu merasa gelisah dan bersalah. Dia juga selalu mengingat keluarganya sehingga dia memutuskan untuk menyerahkan diri. Niat ini dia sampaikan saat menulis surat kepada istrinya,” ungkap Bintang.

Bintang menjelaskan, kasus utang piutang menjadi alasan Ibrahim merekayasa kematiannya dan melarikan diri karena tak mampu menanggung beban yang dialaminya.

”Jadi dia sudah merencanakan semuanya. Setelah keluar dari rumah dia meninggalkan mobilnya dan menyayat tangannya sehingga di dalam mobilnya ada bercak darah, setelah itu dia mengganti pakaian dan kabur melalui Bandara Pattimura,” jelas Bintang.

Saat ini Ibrahim masih menjalani pemeriksaan di Polres Pulau Ambon. Sebelumnya, pihak keluarga sempat melaporkan sejumlah rekan pengusaha Ibrahim ke polisi karena diduga menjadi otak pembunuhan Ibrahim. Namun, terlapor kemudian balik melapor Ibrahim ke polisi terkait masalah utang piutang.

Rekayasa kematian yang dilakukan Ibrahim ini sempat menimbulkan suasana tegang di Ambon. Pasalnya isu kematian dan penculikan Ibrahim ini berembus kencang di masyarakat Kota Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com