Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Warga Takalar, 5 Anggota Brimob Diperiksa

Kompas.com - 03/12/2013, 19:19 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Polda Sulawesi Selatan-Barat (Sulselbar) angkat bicara tentang kasus penembakan yang mengenai seorang warga di Kabupaten Takalar yang dilakukan anggota Brimob. Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulselbar Kombes Polisi Endi Sutendi, kelima anggota Brimob tersebut akan diperiksa.

"Ya terkait kasus penembakan warga, Polda Sulselbar akan memeriksa kelima anggota Brimob itu. Mereka akan dikonfrontir dengan saksi-saksi dan korban, Yunus Daeng Nompo yang kini dirawat di RS Bhayangkara," kata Endi kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2013).

Namun Endi membantah ada penelantaran terhadap korban penembakan, Daeng Nompo, yang kini berada di RS Bhayangkara Makassar. Menurut dia, dokter menganggap kondisi kesehatan korban belum memadai untuk menjalani operasi pengangkatan empat proyektil peluru di kaki kiri Daeng Nompo.

"Kondisinya korban belum memungkinkan untuk dilakukan operasi, sehingga ditunda pengangkatan proyektil di kaki kirinya. Tapi dokterlah yang tahu persis, kenapa operasi ditunda," kilah Endi.

Sementara itu, Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Zulkifli Hasanuddin mengatakan Kapolda Sulselbar, Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Burhanuddin Andi harus menarik pasukannya dari lokasi sengketa lahan antara warga dengan PTPN XIV.

"Penarikan pasukan ini agar kondisi bisa segera pulih dan tindakan kekerasan tidak berlanjut. Kapolda juga harus melakukan penyelidikan secara fair dan inparsial, karena fakta di lapangan masyarakat menjadi korban penembakan sehingga dibutuhkan profesionalisme Polri," tegas Zulkifli dalam konferensi pers di Makassar.

Zulkifli menambahkan, pelaku penembakan warga harus ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku. "Kapolda jangan melindungi anggotanya yang terlibat penembakan, tetapi berani memproses secara hukum terhadap pelaku," ujarnya.

Sebelumnya telah diberitakan, bentrokan antara warga dengan aparat kepolisian terjadi dalam sengketa lahan PTPN XIV, Senin (2/12/2013) sekitar pukul 10.30 Wita. Dalam bentrokan itu, seorang warga Yunus Daeng Nompo tertembak di kaki kiri.

Bentrok ini pecah ketika PTPN XIV melakukan aktivitas di atas lahan sengketa antara warga dengan PTPN XIV. Padahal, kasus hukumnya sementara bergulir hingga di Mahkamah Agung (MA) dan belum ada titik temu dengan kedua belah pihak.

Dimana, masa kontrak lahan warga ke PTPN XIV Takalar telah berakhir 25 tahun lamanya. Sehingga, warga kembali mengambil alih lahannya dan menanaminya padi. Namun PTPN XIV Takalar mengkliem lahan seluas ratusan hektar dan ngotot menanami bibit tebu. Bentrokan fisik pun di area tersebut sering terjadi beberapa tahun lalu dan tak sedikit jatuh korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com