Bom dan peledak itu pertama kali ditemukan Hans Ralahalu, operator alat berat yang sedang menggusur lahan untuk proyek talud di kawasan tersebut. Peralatannya membentur tumpukan peti kayu, yang ketika dibuka terlihat berisi bom rakitan dan mortir.
“Saat ini yang kelihatan ada empat peti tapi kami menduga mungkin masih banyak," kata Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Bintang Juliana, Kamis malam. Dia mengaku bersyukur benda yang dipastikan adalah bahan peledak itu tak meledak saat ditemukan.
Dugaan kuat bahwa peti-peti itu berisi bahan peledak, sebut Bintang, berasal dari pemeriksaan sementara tim gegana Polda Maluku yang langsung mendatangi lokasi. Garis polisi sudah dipasang di lorong menuju kawasan itu.
Penjagaan ketat dilakukan polisi dan tentara. Warga dilarang mendekat. Lokasi penemuan peti-peti berisi bahan peledak tersebut berdekatan dengan permukiman warga Ahuru. Evakuasi rencananya akan dilakukan pada Jumat (29/11/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.