Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Transmigrasi Banyuwangi Tahun 2013 Cuma 78 KK

Kompas.com - 26/11/2013, 15:27 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tahun 2013, Kabupaten Banyuwangi hanya mengirim 78 kepala keluarga untuk berangkat transmigrasi keluar Jawa. Padahal, ada sekitar 400 kepala keluarga yang mendaftar dan siap diberangkatkan.

Alam Sudrajat Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemkab Banyuwangi, Selasa (26/11/2013) mengatakan, 78 kepala keluarga merupakan kuota yang diberikan dari pemerintah pusat.

"Hanya 78 kepala keluarga yang mengikuti transmigrasi ke Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah dan Halmahera Maluku. Sedangkan tahun 2012 lalu ada sebanyak 125 kepala keluarga yang dikirim," kata Alam.

Alam menjelaskan, untuk menentukan daerah penempatan transmigrasi, pemerintah Kabupaten Banyuwangi harus melakukan kerjasama dengan daerah yang akan ditempati, lalu mengajukannya ke pusat. Kemudian jumlah kuota akan ditentukan oleh pemerintah pusat.

Bahkan, untuk mendapatkan kuota tambahan, menurut Alam, pihaknya meminta kuota dari kabupaten lain yang tidak memberangkatkan warganya. "Kami baru saja melakukan kerjasama dengan Gorontalo dan berharap tahun 2014 nanti kami bisa melakukan transmigrasi ke wilayah Gorontalo dan wilayah-wilayah lain di luar Jawa dengan jumlah yang lebih banyak," jelasnya.

Menurutnya, ada beberapa alasan penyebab kuota semakin kecil salah satunya adalah belum siapnya daerah yang akan ditempati. Sehingga untuk mengantisipai pihaknya sudah melakukan banyak kerjasama dengan wilayah lain.

"Kami berharap agar kuota transmigrasi 2014 bertambah karena masih ada sekitar 400 kepala keluaga yang sudah mendaftar dan kami prioritaskan mereka yang kategori miskin dan tidak punya rumah. Mereka banyak berasal dari wilayah Banyuwangi selatan seperti Tegaldlimo dan Pesanggaran," tegasnya.

Nanti, kedepannya para transmigran yang berangkat akan mendapatkan uang jaminan hidup selama satu tahun untuk satu keluarga yang terdiri dari lima orang, serta tanah sebanyak dua hektar.

"Satu hektar untuk cocok tanam, setengah hektar untuk berladang dan sisanya untuk tempat tinggal," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com