Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lembo Sulap Sampah Plastik Jadi Tas Cantik

Kompas.com - 18/11/2013, 09:58 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com - Kaum perempuan di Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, memanfaatkan sampah plastik menjadi benda kerajinan yang apik dan bermanfaat.

Seperti yang dilakukan Cayya. Perempuan berusia 57 tahun itu menganyam plastik yang diambil dari bibir gelas plastik. Di depannya ada tiga tas yang sudah jadi dan siap dijual.

Menurut Cayya, keterampilannya membuat tas dari sampah plastik itu didapatnya dari koordinator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) High Five, Najmiah. Keterampilan itu dipelajarinya sejak tujuh bulan lalu dan kini masih terus dilakukannya.

"Sudah banyak keranjang yang jadi, cuma kami kesulitan memasarkannya. Jadinya, sebagian modal tersimpan di tas yang belum terjual. Kami berharap, ada pihak yang membantu memasarkan tas kerajinan dari daur ulang sampah plastik ini," katanya, saat ditemui di rumahnya, Senin (18/11/2013).

Harga tas-tas itu bervariasi, dari Rp 25.000 hingga Rp 100.000. "Kalau tas keranjang polisi ini saya jual cuma Rp 25.000. Tapi kalau tas keranjang yang dihiasi pita, kain, dan manik-manik dijual hanya Rp 100.000," kata Cayya.

Pembuatan satu tas biasanya membutuhkan waktu satu hingga dua hari. "Itupun kalau ditekuni seharian penuh. Ya, bisalah untuk memenuhi kebutuhan hidup, daripada duduk-duduk saja tidak berguna," lanjutnya.

Cayya menuturkan, kebanyakan tas-tas karya warga di situ dijual di lingkungan sendiri, seperti kenalan, teman, atau keluarga. "Pasaran tas daur ulang sampah belum tembus pasar bebas. Keuntungan setiap penjualan tas hanya sedikit. Adapun keuntungan setiap penjualan tas hanya sedikit, karena bahan-bahan tambahan pembuatan seperti benang nilon, tali plastik besar, pita, manik-manik, lem dan lainnya cukup mahal," tuturnya.

Para perajin tas dari daur ulang sampah di Kecamatan Lembo berharap ada pihak yang membantu dalam hal pemasaran agar karya mereka bisa menembus pasar dan hingga ke kota-kota lain di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com