Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Tak Kunjung Pulang, Orangtua Resah

Kompas.com - 14/11/2013, 21:42 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sudah 10 tahun Rapi'ah (70), warga Dusun Laok Songai, Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, Jawa Timur, menunggu kedatangan putrinya yang bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.

Informasi adanya TKI yang dipulangkan oleh pemerintah Arab Saudi karena "overstay", membuat Rapi'ah was-was. Sebab belum jelas apakah anaknya, Halimatus Sa'diyah (40) termasuk di antara ribuan TKI itu.

Matus-panggilan Halimatus Sa'diyah-berangkat sebagai TKW 10 tahun silam setelah kematian suaminya, Sahuri. Setahu Rapi'ah, Matus tidak mengantongi surat-surat resmi. Matus berangkat karena kondisi ekonominya yang serba kekurangan. Matus harus membiayai kedua anaknya, masing-masing Nasrullah (16) dan Ahmad Fauzan (12).

"Belum ada kabar apakah anak saya dipulangkan atau tidak. Saya cukup resah menunggu kabar dia," terang Rapi'ah, Kamis (14/11/2013).

Satu-satunya cara melepas kerinduan kepada anaknya, Rapi'ah hanya memandangi foto pernikahan anaknya. Foto itu disimpan rapi di dalam lemari baju milik Matus. "Biasanya Matus memberi kabar soal kondisinya di Arab Saudi. Tetapi sejak jemaah haji berangkat, belum pernah memberi kabar lagi," tegasnya.

Di tengah penantiannya yang tak pasti, Rapi'ah berharap pemerintah memulangkan anaknya bila memang termasuk TKI yang overstay. Bahkan jika Matus pulang dalam keadaan selamat dan sehat, pihaknya akan menggelar selamatan di rumahnya dengan mengundang para tetangganya.

Risman Efendi, tetangga Rapi'ah, mengaku prihatin dengan kehidupan nenek berusia senja itu. Sebab kehidupannya hanya mengandalkan kiriman uang dari Matus yang tak pasti waktu dan jumlahnya. Sementara kedua cucunya terus membutuhkan biaya hidup dan pendidikan. "Mudah-mudahn Matus segera pulang ke rumahnya merawat ibu dan kedua anaknya," kata Risman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com