Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bangkai Tumbuh di Sleman Jadi Tontonan Warga

Kompas.com - 12/11/2013, 15:21 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Bunga langka jenis Amorphophallus titanium (bunga bangkai) kembali muncul di Kabupaten Sleman. Kali ini, bunga yang merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) ditemukan tumbuh di halaman rumah Ngadiono (44) di Dusun Soropadan, Condongcatur, Depok, Sleman.

Sebelumnya, bunga yang terkenal mengeluarkan bau busuk tersebut ditemukan tumbuh di depan kandang kambing milik Amad Mursidi di Kalitirto, Berbah, Sleman, pada Rabu (6/11/2013). Sontak, tumbuhnya dua bunga bangkai di depan kandang kambing tersebut menjadi tontonan warga sekitar.

Ngadiono mengatakan, sudah tiga mingguan ini, bunga suweg raksasa atau bunga bangkai tumbuh di depan rumah. Namun, karena bentuknya mirip talas, bunga tersebut jadi tidak begitu diperhatikan.

"Sudah sekitar tiga mingguan, tapi ya tidak mengira soalnya seperti talas," jelas Ngadiono saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/11/2013) siang.

Ia mengaku baru mengetahui bahwa tumbuhan itu bunga bangkai setelah membaca beberapa artikel. Setelah ciri-cirinya sama, ia baru mengetahui tumbuhan yang ada di halaman rumahnya merupakan bunga bangkai atau Amorphophallus titanium.

"Tiga hari lalu saya tahu itu suweg (bunga bangkai)," katanya.

Bunga bangkai yang tumbuh di halaman rumah milik Ngadiono (44) di Dusun Soropadan, Condongcatur, Depok, Sleman, berjumlah dua. Satu bunga setinggi 60 sentimeter dan satu lagi 50 sentimeter.

"Belum mengeluarkan bau busuk, mungkin karena belum mekar," pungkasnya.

Lokasi tumbuhnya bunga bangkai di Kalitirto, Berbah, Sleman, menurut Ngadiono, dulunya pernah dijadikan tempat pembuangan bangkai hewan ternak. Sementara di Soropadan, bunga bangkai tumbuh di atas bekas pembuangan limbah mandi cuci kakus (MCK). "Dulu di situ bekas limbah karena airnya meluber. Akhirnya, saya timbun dengan tanah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com