Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Raskin, Massa LPI Datangi Bulog Madura

Kompas.com - 12/11/2013, 13:35 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com
- Ratusan orang dari Laskar Pembela Islam (LPI) Kabupaten Pamekasan, mendatangi kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre XI Madura, Selasa (12/11/2013). Mereka menuntut Bulog Madura menuntaskan semua persoalan yang membelit program bantuan beras untuk rakyat miskin (raskin).

Mereka datang dengan menggunakan roda dua dan roda empat. Di tengah perjalanan menuju kantor Bulog di Jalan Raya Panglegur, mereka menggemakan takbir menggunakan pengeras suara dan sound system. Kedatangan mereka diiringi beberapa kiai dan ulama serta tokoh masyarakat di Pamekasan. 

Menurut temuan LPI, banyak raskin yang tidak sampai ke masyarakat dan pengadaannya sarat dengan permainan antara pihak Bulog dengan mitra pengadaan beras. Di hadapan para pejabat Bulug, Rusdi, koordinator aksi, mengatakan, saat ini kondisi pangan di masyarakat sangat kekurangan.

Kondisi tersebut menyebabkan rakyat miskin kesulitan hidup dan harus mencari pekerjaan ke luar daerah. "Sekarang orang yang tinggal di desa-desa sudah banyak yang pergi ke luar negeri karena sulitnya perekonomian. Oleh karena itu, bantuan raskin jangan sampai diselewengkan karena itu sudah jadi hak rakyat miskin," ungkapnya.

Lebih lanjut Rusdi memaparkan, persoalan raskin di Pamekasan saat ini sudah cukup pelik. Menurut dia, hal itu disebabkan ada oknum Bulog yang berkongkalikong dengan mitra pengadaan beras.

Bbanyak mitra Bulog yang tidak sehat dan selalu mengirim beras jelek. Bahkan tidak jarang dari rekanan yang hanya datang membawa kertas, stempel dan minta tanda tangan ke Bulog. Sementara pengiriman berasnya tidak jelas.

"Tuntutan kami saat ini segera hentikan pengadaan beras. Beras yang ada di Bulog agar didistribusikan terlebih dahulu kepada rakyat miskin," ungkapnya.

Menanggapi tuntutan tersebut, Wakil Kepala Sub Bulog Madura, Prayitno berjanji akan menyelidiki rekanan yang nakal dan tidak jelas. Bahkan jika ada di antara orang Bulog sendiri yang berani bermain mata dengan mitra pengadaan beras, staf tersebut akan mendapat teguran.

"Itu menjadi catatan kami untuk mengubah pendistribusian raskin di Madura ini menjadi lebih baik," ujar Prayitno.

Penjelasan itu dianggap cukup oleh massa LPI. Massa membubarkan diri dan beralih berunjuk rasa ke Kantor Kejaksaan Negeri Pamekasan dengan tuntutan yang sama. Sehabis dari Kejari Pamekasan, massa berganti menggelar aksi yang sama ke kantor Bupati Pamekasan. Massa kemudian bubar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com