Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi yang dikonfirmasi Kompas.com membenarkan, bentrokan fisik antara pengunjukrasa yang terdiri dari mahasiswa dan warga melawan polisi.
"Infonya memang ada kejadian di Luwu, dimana mahasiswa dan masyarakat bergabung menutup jalan poros di Walmas. Massa yang berjumlah sekitar 2.000 orang berupaya dinegosiasi agar tidak menutup akses jalan, namun melawan. Sehingga polisi melepaskan tembakan peluru karet dan mengenai dua pendemo," kata Endi.
Endi menjelaskan, polisi terpaksa melepaskan tembakan peluru karet karena pendemo melemparkan bom molotov ke arah petugas. Akibatnya, beberapa petugas terluka karena terkena lemparan bom molotov itu.
"Sempat terjadi pelemparan bom molotov ke arah petugas, sehingga menyebabkan beberapa petugas terluka. Kemudian ada dua orang pendemo terkena tembakan peluru karet. Untuk detailnya, masih kami kumpulkan informasi karena akses jalan masih diblokir oleh massa. Upaya-upaya negosiasi telah dilakukan oleh Kapolres Luwu," terangnya.
Aksi demonstrasi soal pembentukan Kabupaten Luwu Tengah dilakukan gabungan mahasiswa dan masyarakat di Kecamatan Walenrang Lamasi, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Pengunjuk rasa dan aparat kepolisian berhadap-hadapan di jembatan Lamasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.