Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pungutan, 700 Siswa MAN di Bengkulu Demo

Kompas.com - 11/11/2013, 11:06 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Tidak kurang dari 700 siswa sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Model, Bengkulu, menggelar aksi unjuk rasa di sekolah itu, Senin (11/11/2013). Mereka mempertanyakan banyaknya pungutan dari pihak sekolah yang dinilai memberatkan, padahal menurut mereka pendidikan saat ini telah gratis.

Aksi yang digelar sejak pukul 08.00 WIB itu diikuti semua siswa sekolah tersebut. Akibatnya, aktivitas sekolah pun lumpuh. Para siswa membawa poster dan berorasi untuk menyampaikan aspirasi di lapangan sekolah. Dalam orasinya, siswa menyatakan keberatan dengan banyaknya uang pungutan yang dikenakan sekolah pada mereka.

Iuran itu antara lain uang komite sebesar Rp 150.000 per bulan untuk setiap siswa kelas XI kelas reguler. Jumlah siswa di kelas itu 196 orang. Sementara itu, iuran komite untuk kelas Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI) sebesar Rp 250.000 per bulan untuk setiap siswa. Di kelas ini terdapat 39 siswa.

Iuran komite untuk kelas XII reguler, yang jumlah siswanya mencapai 230 orang, sebesar Rp 750.000 per bulan.

Belum lagi iuran tahunan untuk kegiatan semacam study tour sebesar Rp 50.000, iuran jaringan internet sebesar Rp 240.000 orang per tahun, iuran e-learning dan perawatan website Rp 50.000 per tahun, dan biaya cetak kartu pelajar selama tiga tahun sebesar Rp 15.000 per orang.

Pungutan masih berlanjut dengan jasa kebersihan lingkungan per tahun sebesar Rp 30.000 per tahun. Pada saat masuk tahun ajaran baru 2012/2013, per siswa dikenai biaya mencapai Rp 8 juta, termasuk biaya les sebesar Rp 900.000 per lima bulan.

Reka Amelia, siswi kelas XII, salah seorang peserta aksi, menyatakan, meski biaya tersebut telah dibayar, fasilitas sekolah tetap saja kurang, internet tetap tak bisa dinikmati, website juga tidak ada.

"Terus terang ini sangat memberatkan kenapa banyak sekali pungutan sekolah lain tidak seperti ini," kata Reka.

Ketua Osis Asmoro Joyo menyebutkan, untuk kegiatan, sekolah selalu beralasan tidak memiliki dana. "Kami pernah mengajukan kegiatan ke sekolah, tetapi ditolak dengan alasan tak punya dana akhirnya kami disuruh mencari dana sendiri ke luar sekolah. Kan aneh padahal iuran kami sudah banyak sekali," kata Asmorojoyo.

Sementara itu, Kepala Sekolah MAN I Model Miswati di hadapan para siswa menjelaskan bahwa  keputusan tersebut telah dirapatkan dengan pihak komite sekolah. "Itu kesepakatan bersama dengan komite sekolah, bukan saya pribadi, lagian kalian juga banyak yang belum bayar jadi tidak usah demo-demo seperti ini," kata Miswati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com