Warga mencurigai konstruksi pasar yang tidak memenuhi standar teknis akan mengancam keselamatan warga jika pembangunannya terus dilanjutkan. Akibat desakan itu, puluhan pekerja bangunan nyaris terlibat keributan dengan warga, lantaran pekerja tak mengizinkan warga dan anggota dewan masuk ke lokasi pasar.
Para pekerja bangunan akhirnya mengalah dan mempersilakan perwakilan warga masuk ke lokasi pasar. Koordinator aksi warga, Kiking, mendesak DPRD Kabupaten Polewali Mandar untuk segera memanggil pihak kontraktor dan pihak terkait lainnya untuk mengklarifikasi penyebab ambruknya bangunan pasar pambusung. Warga juga mendesak DPRD Polewali Mandar agar meminta Bupati Polewali Mandar bertanggung jawab atas ambruknya pasar pambusuang pekan lalu, karena diduga konstruksi bangunanya tidak memenuhi standar teknis.
"DPRD Polewali Mandar harus segera memangggil bupati dan Pimpro untuk mengklarifikasi ambruknya pasar Pambusuang," ujar Kiking, Sabtu (9/11/2013).
Warga juga mendesak KPK agar turun tangan mengusut dugaan proyek yang sarat korupsi ini. Warga menilai, proses tender proyek pasar yang menghabiskan dana Rp 5,3 miliar ini diduga sarat kecurangan dan manipulasi untuk memenangkan perusahan tertentu.
Anggota DPRD Polewali Mandar, Syamsul, yang meninjau ke lokasi pasar sepakat meminta bupati dan pihak pimpro untuk menghenetikan sementara pembangunan pasar pambusuang. "Harus dihentikan sementara. Pemerintah harus bisa melanjutkan setelah ada kesepakatan pihak ekskutif dan DPR, apakah konstruksi bangunan yang sebagian sudah jadi layak diteruskan atau dibongkar karena ini menyangkut keselanatan orang banyak," ujar Syamsul.
Menurut Syamsul, pembangunan pasar ini baru bisa dilanjutkan setelah ada kesepakatan pemerintah dan legislatif, terutama mengenai kelayakan konstruksi bangunan yang ada saat ini. Apakah secara teknis pembangunan tersebut tidak membahayakan warga dan pengguna pasar, serta apakah layak diteruskan pembangunannya atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.