Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang, Nur Hasanah Ditemukan Tinggal Tulang

Kompas.com - 08/11/2013, 21:08 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com — Kepolisian menemukan mayat seorang perempuan korban penculikan, Nur Hasanah (27), yang dilaporkan hilang oleh suaminya Marlon Nababan (33) pada 23 September 2013 lalu. Namun sayang, kondisi mayat tersebut tak bisa dikenali lagi karena seluruh tubuhnya tinggal tulang.

Polisi menuju lokasi temuan mayat di Kecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (8/11/2013), berdasarkan petunjuk pelaku yang telah dibekuk beberapa hari lalu.

Kasubdit Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara Kendari Komisaris Polisi Arif Gunawan mengatakan, korban ditemukan di sekitar kali di kawasan hutan Kecamatan Meluhu. “Jadi tubuh korban kami temukan sudah hancur, sisa tulang berserakan, seperti tulang tengkorak dan tulang paha, tulang rusuk yang sudah tak utuh lagi. Korban ada yang tersangkut di batang pohong sungai kecil tengah hutan Meluhu, Kabupaten Konawe, dan tulang di dekat sungai tadi,” kata Arif di RS Bhayangkara, Jumat (8/11/2013).

Di lokasi temuan mayat, pihaknya juga menemukan anting korban saat mengumpulkan tulang yang sudah tercerai berai. Lokasi temuan mayat tersebut berjarak tempuh sekitar lima belas menit dari tepi jalan raya.

“Penemuan lokasi korban berdasarkan keterangan pelaku berinisial AG, jadi kami tidak terlalu sulit mencari TKP-nya. Tim gabungan turun ke lokasi terdiri dari Polda Sultra, Polres Konawe, Polres Kendari, dan Polsek Wawotobi,” jelasnya.

Selanjutnya, kata Arif, mayat tersebut akan diotopsi dengan melibatkan satu dokter dari Forensik Makkasar dan tiga dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara. “Kami akan mengidentifikasi organ tubuh yang sudah menjadi tulang, dengan melibatkan dokter forensik dari Makkasar untuk memastikan mayat itu adalah korban penculikan,” tambahnya.

Sebelumnya, kepolisian memastikan mayat yang ditemukan di Kecamatan Wiwirano adalah Wendy Evelyn (33) yang merupakan tante Nur Hasanah yang dilaporkan hilang dari rumah indekos pada 23 September lalu. Kedua wanita asal Medan dan Jakarta ini ternyata diculik oleh sekelompok orang dengan menggunakan sebuah mobil Avanza pada malam terakhir mereka meninggalkan rumah kontrakannya di Jalan Panjaitan, Kelurahan Lepo-Lepo, Kendari, 22 September malam.

Keduanya diketahui membawa uang tunai Rp 600 juta saat datang ke Kota Kendari. Uang itu akan digunakan untuk mengajukan surat permohonan penangguhan penahanan Helfahmi, suami Windy Evelyn yang ditahan di Polda Sultra, karena tuduhan penyelundupan imigran gelap ke wilayah Sultra. Para penculik Nur Hasanah dan Windy Evelyn ini, menurut keterangan para saksi, diduga menjadi mediator antara Windy Evelyn dan pihak Polda Sultra dalam proses penangguhan Helfahmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com