Aksi ini antara lain diikuti Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Hukum UII, Indonesia Court Monitoring (ICM), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) DIY, Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Gusdurian dan Solidaritas Wartawan untuk Udin.
"Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama ini dipandang sebagai daerah yang toleran serta damai keberagaman, namun faktanya hal itu semakin pudar," ujar Benny Susanto, Koordinator Umum Masyarakat Anti-Kekerasan Yogyakarta ( Makaryo), Benny Susanto.
Ia mengungkapkan di kota yang Istimewa ini, tindak kekerasan semakin marak terjadi, terakhir adanya tindakan pembubaran acara diskusi di Godean oleh sekelompok orang. Pembubaran itu juga disertai tindak kekerasan. Ironisnya aparat penegak hukum yang berada di lokasi seakan membiarkan aksi brutal itu terjadi.
"Kekerasan bukan bagian maupun wujud keistimewaan DIY, karenanya pemerintah dan penegak hukum harus memberikan rasa aman kepada masyarakat yang merupakan hak asasi manusia," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.