Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Situs Budaya Jatim Diajukan Jadi Cagar Budaya Nasional

Kompas.com - 29/10/2013, 21:43 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur Aris Soviyani, Selasa (29/10/2013), mengungkapkan pihaknya telah mengajukan empat kawasan cagar budaya di Jatim untuk dijadikan kawasan cagar budaya nasional.

"Empat cagar budaya Jawa Timur itu adalah Trowulan Mojokerto, Situs Biting Lumajang, kawasan Penataran Blitar dan kawasan Gunung Sewu Pacitan, Keempatnya sudah kami ajukan ke pusat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan agar disetujui menjadi kawasan cagar budaya nasional," jelas Aris, yang ditemui di pembukaan pameran kepurbakalaan di Banyuwangi, Selasa (29/10/2013).

Aris menjelaskan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar bisa diajukan menjadi kawasan cagar budaya nasional, salah satunya adalah mempunyai nilai sejarah yang luar biasa serta merupakan gabungan dari situs-situs yang yang ada di sekitarnya.

"Untuk itu kami akan segera membicarakan dengan pemerintah daerah setempat agar tidak ada kesalahpahaman terutama tata ruang sehingga menjadi satu bagian yang utuh," ungkapnya.

Selain ke empat cagar budaya tersebut, Aris mengatakan tidak menutup kemungkinan jika wilayah lain juga mengajukan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya.

"Seperti di Muncar Banyuwangi. Di sana banyak situs yang berdekatan seperti Umpak Songo, situs Gumuk Klinting, situs Gumuk Mas Putri, situs Gumuk Jadah dan situs Bale kambang. Ada sekitar 2 hektar. Seharusnya Pemda Banyuwangi segera membentuk tim ahli yang merekomendasikan pembuatan perda. Jika sudah ditetapkan sebagai cagar budaya maka kami juga bisa mengusulkan ke pusat," jelasnya.

Aris juga menegaskan penetapan cagar budaya sangat penting sebagai dasar hukum karena bannyaknya investor yang masuk. "Jika tidak maka kerusakan pada situs-situs akan makin banyak. Dan kemungkinan menjadi kawasan cagar budaya baik di daerah maupun nasional akan semakin kecil. Padahal cagar budaya ini sangat penting bagi perkembangan sejarah bangsa Indonesia," pungkas Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com