Saat itu, korban bersama enam orang rekannya, sedang melakukan penambangan tanah liat di dekat sebuah gumuk, yang tak jauh dari tempat tinggalnya. “Setiap hari bapak memang bekerja sebagai penggali tanah, kemudian dijual bersama dengan teman- temannya,” ungkap Yasin, putra korban, yang juga ikut menambang.
Sebelum peristiwa naas itu, Sariman bersama rekannya sudah berhasil menggali dan hasilnya sudah diangkut oleh pembelinya. Namun naas, sekitar pukul 09.00 pagi, korban yang sedang beristirahat di jurang galian, tiba-tiba tanah di atasnya ambrol dan langsung menimpa Sariman.
Sementara, tiga orang rekannya yang berada di sekitar korban, masih bisa menyelamatkan diri. “Bapak mengalami luka parah di kepala. Waktu diangkat, bapak dalam kondisi jongkok,” imbuh Yasin.
Sementara, Kepala Puskesmas Pembantu Kemuningsari Kidul, Widiarti mengatakan, setelah dilakukan visum, ternyata diketahui korban mengalami luka parah di bagian kepala. “Kepala bagian kanan bocor sehingga banyak mengeluarkan darah,” terangnya.
Setelah visum, keluarga korban dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.