Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbatasan Sultra-Sulteng Rawan Terorisme

Kompas.com - 17/10/2013, 16:11 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com – Daerah perbatasan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) diidentifikasi rawan dan bisa menjadi lokasi persembunyian pelaku terorisme. Demikian kata Wakapolda Sulawesi Tenggara Komisaris Besar Polisi Alfons Toluhula.

Alfons mengatakan, pihaknya melakukan tindakan antisipasi dini masuknya pelaku teror ke wilayah Sultra. 

"Jajaran kepolisian sampai lapisan terkecil selalu kami ingatkan untuk terus mengantisipasi adanya oknum yang dicurigai sebagai pelaku teror, yang berasal dari Kabupaten Poso, Sulteng,” ungkap Alfons usai mengikuti rapat koordinasi tentang terorisme di Kendari, Kamis (17/10/2013).

Menurutnya, wilayah perbatasan Sultra dan Sulteng perlu mendapat perhatian khusus dalam mengantisipasi pelaku teror, sebab besar kemungkinan jebolan teror Poso bersembunyi di wilayah Sultra.

“Ada pertigaan nama desanya Tetewatu yang berbatasan dengan wilayah Sulteng, di wilayah itu orang bebas masuk ke Sultra. Meski jalanannya baru pengaspalan, tetapi mudah dilalui kendaraan dan kami butuh pos khusus,” tutur Alfons.

Ia melanjutkan, Sultra bisa saja menjadi daerah perluasan kegiatan aksi terorisme yang berasal dari Sulteng. “Untuk itu kami juga bekerja sama dengan personel TNI dan pemerintah setempat untuk mengantisipasi aksi teror tersebut,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kasrem 143 Haluoleo Kendari Letkol Inf Alamsyah mengatakan, wilayah Sultra berpotensi dijadikan objek pelaku teror.

"Pelaku teror maupun penjahat selalu memanfaatkan situasi lengah untuk menjalankan misinya. Sama halnya dengan pelaku teror, sehingga kapan saja dan di mana saja harus diwaspadai," jelasnya.

Dikatakan Alamsyah, semua personel TNI harus siap siaga dalam mengantisipasi pelaku teror masuk ke daerah Sultra. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Polri.

"Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebagai unjung tombak mendeteksi pelaku teror, sedangkan Polri mengandalkan Bintara Bimbingan Masyarakat (Bimas). Kedua fungsi tersebut harus bersinergi, untuk menditeksi secara dini masuknya pelaku teroris di Sultra," dia menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com