Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi-lagi Uji Coba Waduk Jatigede Terkendala Masalah Sosial

Kompas.com - 02/10/2013, 06:19 WIB
SUMEDANG, KOMPAS.com — Uji coba penggenangan Bendungan atau Waduk  Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/10/2013) batal. Pembatalan terjadi menyusul protes warga yang mempersoalkan belum tuntasnya penanganan masalah sosial terkait pembangunan waduk ini.

Semula, uji coba akan menjajal kemampuan waduk, dengan cara menutup aliran Sungai Cimanuk di terowongan pengelak. "Uji coba penggenangan tidak jadi 1 Oktober dan dijadwal ulang. Jadwal ulang masih belum ditentukan," kata Humas Satuan Kerja Jatigede, Suhara, Selasa (1/10/2013).

Menurut Suhara, penjadwalan ulang dilakukan karena melihat kondisi lapangan. "Kondisi di lapangan masih belum selesai, yaitu masalah dampak sosial," katanya.

Uji coba penggenangan diperlukan sebagai salah satu tahapan teknis. Konstruksi dam yang terbuat dari beton harus diuji dulu dengan cara digenangi sebelum mendapat sertifikasi untuk beroperasi penuh kelak.

Pembatalan uji coba merupakan hasil kesepakatan yang diteken Bupati Endang Sukandar, Sekda Zaenal Alimin, Ketua DPRD Sumedang Yaya Widarya, serta Kepala Satker Jatigede A Erlangga Mardjono. Kesepakatan dibuat pada 6 September 2013.

Tiga poin disepakati. Pertama, penangguhan uji coba yang semula dijadwalkan berlangsung pada 1 Oktober 2013. Kedua, penanganan masalah sosial harus tuntas sebelum uji coba penggenangan. Tiga, penggenangan harus didahului dengan sosialisasi pada masyarakat di wilayah genangan.

Masalah sosial

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, mengatakan, masalah utama tak kunjung rampungnya proyek Waduk Jatigede adalah masyarakat yang menolak digusur. "Bukan masalah teknis, tapi masalah sosial. Masyarakat sana belum mau pindah dari tempat tinggal," ujar Djoko Kirmanto, Jumat (6/9/2013).

Djoko Kirmanto pun sudah berkoordinasi dengan Dirjen Sumber Daya Air Muhammad Hasan. Menurut Djoko, waduk tersebut secara teknis sudah bisa diisi air. "Sekadar diisi sebenarnya bisa, menurut beliau (Dirjen SDA), tapi kata 'sebenarnya' berarti ada sesuatu," ungkap Djoko.

Kementerian Pekerjaan Umum semula merencanakan pengisian waduk yang mampu menampung lebih dari 1 miliar kubik air tersebut pada bulan September atau Oktober tahun ini. Dia menjelaskan sejalan dengan progres fisik waduk tersebut sebenarnya memungkinkan untuk digenangi sesuai target. Namun, ujarnya, permasalahan sosial yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum dapat terselesaikan hingga kini.

“Yang pasti secara konstruksi harusnya bisa, tapi secara sosial belum bisa digenangi," papar Djoko. Untuk itu, dia menuturkan pihaknya akan menentukan target baru bagi penggenangan waduk yang merupakan kedua terbesar setelah Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat. “Ya harus ada target baru karena menurut kontraknya harus selesai Juni 2014. Itu selesai semua,” tegas Djoko.

Salah satu fenomena besar di proyek pembangunan Waduk Jatigede adalah keberadaan rumah hantu. Di lokasi itu terdapat belasan ribu rumah tak berpenghuni, yang dibangun untuk menaikkan ganti rugi. Persoalan ganti rugi lahan sudah menjadi persoalan tiada akhir di proyek ini sepanjang proses pengerjaan fisik bendungan.

(Std/Adiatmaputra Fajar Pratama/Hendra Gunawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com