Kericuhan di lapas tersebut berawal dari penolakan lima warga binaan untuk mengikuti tes urine. “Situasi sudah dapat terkendali,” kata Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Akbar Hadi melalui pesan singkat yang diterima wartawan, siang ini.
Menurut Akbar, saat ini disiagakan satu peleton TNI/Polri untuk menjaga keamanan Lapas. Dia menuturkan, mulanya Kepala Lapas Sintang dan regu penjagaan menemukan beberapa bong saat melakukan razia narkoba di kamar dan blok hunian pada Selasa (24/9/2013) malam.
Atas dasar itulah, pada keesokan paginya, (25/9/2013), pihak Lapas Sintang menggelar tes urine untuk warga binaan. “Ada lima warga binaan yang tidak mau diperiksa urinenya, buang air kecil,” ujar Akbar.
Kemudian, lanjutnya, satu di antara lima warga binaan yang menolak tes urine tersebut berteriak-teriak sehingga memicu kerusuhan. Warga binaan pun, kata Akbar, berupaya menyerang pintu II Lapas, tetapi berhasil dibendung.
“Salah satu di antaranya berteriak-teriak dan disambut oleh warga binaan yang lain dengan tindakan menyerang pintu I, tapi tetap bisa digagalkan,” sambung Akbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.