“Data itu berdasarkan laporan dari kepala desa dan lurah yang masuk ke BPBD," jelas Kepala BPBD Jember, Suhanan, Selasa (24/9/13).
Dia menambahkan, mayoritas 14 desa dan kelurahan itu, terletak di dataran tinggi. Sehingga mereka mulai kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
“Lokasi desa dan kelurahan itu tersebar di Kecamatan Patrang, Arjasa, Jelbuk, Panti, Tempurejo, Silo, dan Sumbersari," kata Suhanan.
Untuk mengatasi krisis air bersih itu, BPBD Jember, kata dia, telah menyiapkan sejumlah solusi. Di antaranya dengan mendirikan tandon air bersih, kemudian menyiapkan program pipanisasi air bersih.
“Tim dari BPBD akan turun ke lapangan, untuk melakukan kroscek ulang, berapa kebutuhan air bersih warga. Dengan data itu, BPBD akan bekerjasama dengan PDAM setempat untuk menyalurkan air ke warga," katanya.
Data yang dihimpun Kompas.com, 14 desa dan kelurahan yang mulai mengalami krisis air bersih di antaranya, Sanenrejo, Pakis, Kemiri, Karang Bayat, Gelang, Jatiroto, Silo, Sumbersari, Jumerto, Patrang, Arjasa, Panduman, Suco Pangepok, dan Pakusari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.