Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beginilah Krisis Air di Bengkulu

Kompas.com - 03/09/2013, 11:16 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Kemarau yang menerpa Bengkulu satu bulan terakhir menyebabkan ratusan kepala keluarga mengalami krisis air bersih. Kondisi diperparah dengan mulai mengeringnya sumur-sumur serapan di kawasan tersebut.

Elli Suparti, warga Kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu sudah hampir satu minggu tidak dapat memanfaatkan sumur resapan yang selama ini ia pakai. "Sudah satu minggu ini kami mandi dan cuci terpaksa pindah ke rumah tetangga yang secara kebetulan rumahnya terletak di lembah sehingga sumurnya masih terdapat air bersih," kata Elli, Selasa (3/9/2013).

Tidak hanya Elli, hal yang sama juga dialami Hasnatati, warga Kelurahan Kandang Limun, Kota Bengkulu. Dia menyatakan, akibat kemarau dia terpaksa harus membeli air bersih ke tempat-tempat pengisian ulang air minum untuk digunakan sebagai konsumsi mandi cuci dan masak.

"Sumur keluarga kami sekarang kering kerontang, harus dibiarkan selama lima hari baru airnya terisi kembali, itu pun volume airnya masih minim belum mampu memenuhi kebutuhan keluarga," kata Hasnatati.

Sementara itu, bagi masyarakat yang memiliki dukungan finansial, mereka membuat sumur bor. Harga pembuatannya pun relatif mahal berkisar Rp 7-9 juta per titik di Kota Bengkulu.

Kondisi kekeringan juga semakin diperparah dengan tidak beroperasainya beberapa produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), karena rusaknya beberapa unit peralatan suplai air.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com