Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahun-tahun Warga Sinjai Beli Air dari PDAM

Kompas.com - 17/09/2013, 21:44 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis


SINJAI, KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, ribuan warga Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan menderita akibat sulitnya mendapatkan air bersih.

Ironisnya, hanya golongan tertentu yang mendapatkan aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Sementara warga miskin harus merogoh kocek setiap hari untuk membeli air minum dari PDAM senilai Rp 100.000 per satu tangki.

Kelurahan Lappa yang berada di wilayah pesisir pantai, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam kemiskinan sebagai nelayan. Mereka berahun tahun kesulitan mendapatkan air bersih.

Untuk mendapatkan air bersih, warga harus menunggu datangnya mobil tangki milik PDAM dan itu pun harus dibeli. Sebenarnya, fasilitas aliran PDAM ke kawasan ini bukannya tidak ada, namun hanya dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas. Sementara warga miskin tetap harus mengantre setiap harinya dengan baskom dan jeriken.

"Lucu kalau orang kaya dapat aliran sementara warga miskin harus keluarkan uang miniman Rp 10 ribu per satu KK (kepala keluarga). Inikah penjajahan terselubung?" keluh Arfah Punggawa, salah seorang warga setempat, Selasa (17/9/2013).

Sementara itu, pihak PDAM yang dikonfirmasi terkait keluhan warga ini mengaku tak mampu berbuat apa-apa lantaran minimnya anggaran pengadaan air bersih. "Susah, karena sumber air bersih terbatas dan minimnya anggaran pemerintah untuk pengadaan air bersih," kilah Djunaid, Direktur Utama (Dirut) PDAM Sinjai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com